Kota Bogor

Warga Kelurahan Pabaton Manfaatkan Tembok Rumah Untuk Tanam Sayur

BOGOR-KITA.com, BOGOR – Warga Gang Mualim RT01 RW 04 Kelurahan Pabaton, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor memanfaatkan tembok rumah untuk dijadikan kebun sayur atau urban farming.

Kebun sayur dengan sistem vertikal garden tersebut ditanami berbagai benih sayur, seperti kangkung, bayam, sawi dan pakcoy.

Lurah Pabaton, Andry Sinar mengatakan, pandemi Covid-19 tak hanya berdampak pada sektor kesehatan tapi juga ekonomi warga. Urban farming ini dipilih sebagai salah satu upaya mewujudkan ketahanan pangan di tengah keterbatasan lahan di wilayahnya.

“Saat pandemi Covid-19 bagaimana pun berdampak juga pada perekonomian turun. Kita mencoba memberdayakan masyarakat agar ada tambahan penghasilan di luar usaha yang sudah ada dari pekerjaan mereka, salah satunya dengan urban farming,” kata Andry di ruang kerjanya, Selasa (21/7/2020).

Baca juga  Posko Siaga Bencana Kota Bogor Dilengkapi Ambulance dan Peralatan Komunikasi

Dari lima RW yang terdapat di Kelurahan Pabaton, lanjut Andry ada dua RW yang telah menerapkan konsep urban farming. Warga rata-rata menanam sayur sayuran yang memiliki masa panen singkat.

“Yang terbaru di RT01 RW04, kita manfaatkan tembok rumah warga sepanjang kurang lebih 15 meter untuk ditanami sawi, pakcoy, bayam dan kangkung. Jenis tanaman ini dipilih karena sekitar 17 hari sudah bisa panen,” jelasnya.

Andry menuturkan pengelolaan kebun sayur ini sepenuhnya dilakukan oleh warga, dari pemeliharaan hingga hasilnya. Sedangkan media tanam, benih termasuk pupuk organik didapat atas kerjasama antara pihak kelurahan dengan warga.

“Untuk media tanam, kompos dan benihnya kemarin kita hasil gabungan dari warga bersama kelurahan. Yang penting kita coba dulu sebagai contoh nanti warga yang lain bisa mengikutinya,” terangnya.

Baca juga  Tim Dosen Mengabdi IPB University Sosialisasikan Urban Farming di Desa Cihideung Ilir

Sejauh ini, tambah Andry hasil dari kebun sayur masih sebatas untuk memenuhi kebutuhan pangan warga, belum sampai menjangkau untuk pasar.

“Iya, selama ini hasil panennya dibagikan untuk kebutuhan warga, jadi untuk komersil sementara ini belum,” tutupnya. [] Ricky

Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top