Warga Desa Sukamulya Ngadu ke Gubernur Jabar KDM soal Konflik Lahan
BOGOR-KITA.com, PARUNGPANJANG – Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi (KDM) menghadiri panggung hiburan bertajuk Abdi Nagri Nganjang Ka Warga di lapangan Macesa Desa Parungpanjang Kecamatan Parungpanjang Kabupaten Bogor, Sabtu 12 Juli 2025 malam.
Panggung hiburan tersebut merupakan puncak kegiatan sosial berupa khitanan massal, pengobatan gratis dan gebyar pelayanan publik lainnya yang digelar panitia kegiatan selama 2 hari yaitu tanggal 11 hingga 12 Juli 2025.
Momentum kehadiran orang nomor satu di Jawa Barat ke wilayah Kabupaten Bogor itu, digunakan Kepala Desa (Kades) Sukamulya Kecamatan Rumpin Ikhwan Nur Arifin yang didampingi koordinator Forum Masyarakat Desa Sukamulya Junaedi menemui KDM.
Dalam pertemuan sekitar 10 menit tersebut, Kepala Desa Sukamulya menyampaikan aspirasi dan keluhan warga desa terkait sengketa lahan atau konflik agraria dengan AURI yang sudah lama terjadi dan belum menemukan keputusan atau solusinya.
“Saya menyampaikan aspirasi warga dan meminta bantuan Bapak Gubernur untuk menyelesaikan konflik agraria di desa kami. Saya juga menyerahkan dokumen-dokumen soal kepemilikan tanah warga yang sudah turun temurun di sana,” ungkapnya.
Menurut Kades Sukamulya, Gubernur Jabar KDM merespons dengan baik aspirasi yang disampaikan pihaknya. Selanjutnya dalam waktu beberapa hari ke depan Gubernur KDM akan memanggil dirinya guna tindak lanjut atas keluhan dan aspirasi warga.
“Kabar dari Aspri sekitar 15 hari ke depan, kami akan diagendakan bertemu Gubernur KDM di Lembur Pakuan. Karena saat-saat ini beliau sangat padat agenda giat nya,” tukas Iif sapaan akrab Kades Sukamulya.
Dalam pertemuan singkatnya dengan KDM, Kades Sukamulya juga menyampaikan jika ada 15 pemuda desa yang melakukan aksi long march (jalan kaki) menuju Bandung guna bertemu KDM dan saat ini sudah sampai di wilayah Kabupaten Cianjur.
“Terkait hal itu pak Gubernur mengatakan hal itu tidak perlu dilakukan, karena pihak nya tentu akan bersedia menerima dan menemui masyarakat jika waktunya tepat,” tutup Kades Iif.
Ketua FMD Junaedi mengaku hanya ikut mendampingi Kades Sukamulya bertemu Gubernur Jabar KDM guna menyampaikan aspirasi warga masyarakat yang berharap KDM dapat mencarikan solusi alam upaya penyelesaian konflik pertanahan yang telah berjalan selama 2 Dekade tersebut.
Menurutnya, berbagai upaya dan laporan sudah dilakukan warga mulai dari kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Bogor, Kemenhan, BPN, DJKN sampai Kantor Staf Presiden (KSP). “Bahkan sempat dilakukan verifikasi bersama antara Pemda, BPN, TNI AU dan masyarakat pada tahun 2012 lalu,” ujarnya. [] Fahry