BOGOR-KITA.com – Semenjak menjabat sebagai kepala daerah, Wali Kota Bogor Bima Arya menyadari jika ternyata anak-anak usia sekolah khususnya telah menjadi “korban” komersialisasi pendidikan, menjadi “korban” industrialisasi informasi, menjadi “korban” trend sesaat dan berbagai hal lainnya.
Jika orangtuanya sadar pun, belum tentu anaknya terselamatkan. Apalagi jika orangtuanya tidak sadar dan tidak peduli. Karena meski banyak orangtua yang sadar, namun tetap kecolongan juga. Lantas anak-anaknya pun masuk terperangkap pada hal-hal yang negatif. Terlebih bila si anak pun tidak peduli.
“Jadi ini adalah pekerjaan rumah yang berat dan tidak mungkin Pemerintah Kota Bogor menanggulanginya sendiri. Kita membutuhkan sinergitas dari semua pihak,” ungkap wali kota saat menyampaikan sambutannya pada kegiatan tebar 20 ribu Al-Qur’an dan wisuda mahasiswa Diklat Guru Pendidikan Qur’an (DGPQ) Yayasan Ummul Quro angkatan 15 dan 16 di ruang Paseban Sri Baduga, Balaikota, Minggu (26/3/2017).
Oleh karena itu, wali kota sepakat dengan pesan yang telah disampaikan Ketua Umum Yayasan Ummul Quro, Suswono, agar para mahasiswa yang telah di wisuda agar aktif dan mengajar serta tentu saling mendoakan supaya dapat menyelamatkan banyak anak dengan memberikan ilmu dan pengetahuannya terutama di bidang keagamaan. [] Admin
