Vaksinasi untuk Pelayan Publik Kota Bogor Mulai 1 Maret, Lansia Belum Dapat Jatah
BOGOR-KITA.com, BOGOR – Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor akan melakukan vaksinasi covid-19 tahap kedua mulai, Senin, 1 Maret hingga April 2021 mendatang, yang menyasar pelayan publik. Namun kelompok masyarakat lanjut usia atau lansia belum dapat jatah vaksin.
“Khusus untuk lansia, masih diprioritaskan di ibu kota provinsi. Sementara, Kota Bogor belum mendapat alokasi vaksin,” kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor Sri Nowo Retno, Minggu (28/2/2021) seraya menambahkan, menurut data Disdukcapil ada 93.000 lansia di Kota Bogor, namun menurut pendataan riil ada 61.000 orang.
Vaksinasi tahap kedua di Kota Bogor dilakukan secara bertahap. Lokasi vaksinasi disiapkan di sejumlah tempat, meliputi Gedung Puri Begawan, SMPN 5, RS Salak, Denkesyah, Aula Polresta Bogor Kota, RS Bhayangkara, Technopark dan Technonet IPB, ICC Botani.
Kelompok yang menjadi sasaran vaksinasi tahap kedua adalah mereka yang merupakan pelayan publik, mulai dari ASN, pejabat publik, pedagang hingga wartawan.
“Jadi, ada kategori profesi pelayan publik di Kota Bogor yang masuk daftar penerima vaksin, seperti ASN, pejabat publik, TNI, Polri, DPRD, BUMN/BUMD, guru,Dosen, pedagang pasar, tokoh agama, pelaku pariwisata hotel/resto, ojol, taksi online dan wartawan,” kata Sri Nowo.
Saat ini pihaknya sedang melakukan pendataan by name by address melalui kader posbindu wilayah disandingkan dengan data Disdukcapil.
Untuk jumlah sasaran pelayanan publik pihaknya menargetkan 25.000 orang. Diharapkan seluruh sasaran dapat ikut serta dalam pelaksanaan vaksinasi massal.
Untuk tenaga pelaksana melibatkan tim dari Dinkes, RS dan puskesmas dengan menargetkan sasaran 1.500 orang per hari, sehingga diharapkan dalam kurun waktu satu bulan bisa rampung.
Pemkot Bogor, kata dia, melalui Dinkes telah menerima 7.730 vial untuk sasaran pelayanan publik yang berisi 69.570 dosis vaksin Covid-19 Bio Farma.
“Untuk satu vial itu berisi 5 ml yang bisa digunakan untuk 9 orang (1 orang 0,5 ml). Jadi, kalau kami hitung dari 7.730 vial jika dikali 9 menjadi 69.570 dosis atau untuk 34.785 orang (2 kali vaksin),” ujarnya. [] Hari