Kab. Bogor

Tuai Berbagai Kritik, BPNT Masih Berjalan Normal

BOGOR-KITA.com, CISEENG – Mencuatnya beberapa kasus yang ditemukan para pegiat sosial terkait kualitas dan kuantitas dalam penyaluran (distribusi) sejumlah komoditas barang dalam program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di sejumlah wilayah, sepertinya belum mendapatkan perhatian serius dari pemangku kebijakan untuk segera ditangani.

Ketua LSM Masyarakat Pejuang Bogor (MPB) Atiek Yuli Setyowati membeberkan, pihaknya telah banyak memiliki bukti jika dalam praktek penyaluran program BPNT, terdapat berbagai hal yang telah menyalahi pedoman umum (Pedum) tentang teknis pelaksanaan program BPNT. “Salah satu contohnya adalah pengiriman barang dalam bentuk paket, dengan dalih untuk kemudahan penyaluran. Ini sebenarnya sudah kesalahan fatal karena tidak sesuai pedum pelaksanaan BPNT,” tandas Atiek, sapaan akrabnya, Senin (13/7/2020).

Baca juga  Dinsos Kota Bogor Gelar Rakor BPNT

Dia menambahkan, selain masalah kiriman barang yang dibuat secara paket, para oknum yang terlibat dalam pelaksanaan distribusi barang BPNT juga telah membuat para Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dirugikan dengan kualitas (mutu) barang serta kuantitas (jumlah) barang. “Beberapa KPM menerima barang tidak sesuai standar mutu yang bagus. Lalu kuantitasnya juga kurang. Apalagi memilih sesuai kebutuhan KPM, sulit rasanya. Padahal KPM punya hak untuk memilih sesuai kebutuhan mereka,” tegas Atiek.

Sementara pantauan awak media ini, program BPNT di beberapa kecamatan tetap berjalan seolah tanpa ada masalah. Seperti yang terlihat di wilayah Kecamatan Ciseeng. Amung Sutarya, Ketua Tenaga Sosial Tingkat Kecamatan (TKSK) Ciseeng mengatakan, saat ini jumlah KPM di Kecamatan Ciseeng ada 4.739. “Data bayar sesuai BNBA dari BNI 4.586 KPM. Sudah tersalurkan 4.300 KPM. Kartu/ATM bermasalah ada 289 KPM, itu karena kartu bermalam dan yang masih di bank BNI,” ungkap Amung.

Baca juga  Rustandi Ancam Cabut Kerjasama Agen dan Penyalur Bansos Nakal

Masih kata Amung Sutarya, jumlah 4. 586 KPM tersebut adalah penerima bantuan reguler dengan kartu program dari BNI. Sementara untuk program perluasan dengan kartu Bank Mandiri berjumlah 1. 728 KPM. “Komoditi barang yang disalurkan per KPM adalah 10 kilogram beras, 1 kilogram telor (lauk), 1 kilogram jeruk (buah) dan 1 kilogram kentang (sayur). Sedangkan perusahaan suplier (agen penyalur) barang berbeda antara yang reguler dan perluasan,” tutupnya. [] Fahry

Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top