Kab. Bogor

Tips Silaturahmi Lebaran Saat Pandemi

Oleh: Syarifudin Yunus,

(Pegiat Literasi TBM Lentera Pustaka Bogor)

BOGOR-KITA.com, BOGOR – Lebaran tahun 2021 ini bikin galau, Bila tidak mau dibilang stress. Begitu kata sebagian besar kawan saya. Kerena terlalu banyak larangan. Banyak kekhawatiran. Mudik dilarang, halal bi halal dilarang. Apalagi kerumunan. Semuanya akibat pandemi Covid-19. Keadaan yang sangat bisa dimaklumi. Mungkin, seumur-umur ada lebaran. Inilah kali kedua, berlebaran dalam suasana galau. Bila tidak mau disebut mencekam. Idulfitri 1442 H, terpaksa #DiRumahAja.

Sekalipun dilarang, ada 1,2 juta orang sudah mudik tinggalkan Jakarta. Belum lagi puluhan ribu kendaraan yang terpaksa disuruh putar balik. Penyekatan jalan ada di mana-mana. Pemudik makin galau. Karena mudik dan bersilaturahmi saat lebaran boleh jadi sudah tradisi. Bahkan dianggap sakral. Suasana batin dan pikiran lebaran kali ini, campur aduk. Penuh warna-warni tapi tetap mencekam.

Lalu, bagaimana bisa silaturahmi dan berkunjung ke rumah orang tua atau kerabat?
Inilah persoalannya. Silaturahmi, halal bi halal, saling berkunjung ke rumah kerabat sudah jadi ritual setiap kali lebaran. Tapi di masa pandemi Covid-19 begini, apa harus tetap dilakukan? Ada yang bilang harus, karena kapan lagi bisa berjumpa oramg tua dan saudara. Ada yang bilang nanti saja karena khawatir terjangkit Covid-19. Ngeri-ngeri sedap memang suasana silaturahmi lebaran tahun ini.

Baca juga  Dosen IPB Sarankan Sarjana Baru Rambah Sektor Pertanian

Satu hal yang patut disadari. Pandemi Covid-19 itu nyata. Covid-19 itu masih ada dan makin sulit diduga. Antara yang terjangkit dan tidak terjangkit. Vaksinasi pun bukan jaminan tidak tertular. Kemarin-kemarin, berapa banyak saudara dan kawan kita yang akhirnya meninggal dunia akibat Covid-19. Maka tetap waspada dan berhati-hati terhadap Covid-19. Lebih baik menahan diri daripada menyesal kemudian.

Silaturahmi memang sudah tradisi. Tapi lebaran kali ini sebaiknya dilakukan secara virtual atau online. Karena silaturahmi atau halal bi halal berpotensi terjadi “kerumunan”. Apalagi yang merasa sehat, biasanya “mengabaikan” protokol kesehatan. Ketahuilah, sehat itu mahal. Jangan abaikan soal sepele bila akhirnya fatal. Jangan memaksa silaturahmi. Mari jaga kesehatan orang tua dan saudara-saudara kita. Lebih baik mencegah daripada mengobati.

Baca juga  Satgas Covid-19 Gunungsindur Gelar Operasi Yustisi

Jika pun ngotot mau silaturahmi di saat lebaran, pastikan sikap toleransi dan kesabaran kita harus sepenuh hati. Demi kesehatan dan kenyamanan semua pihak. Maka ada beberapa hal yang harus diperhatikan bila mau bersilaturahmi saat lebaran tahun ini:
1. Cek dulu lokasi atau tempat silaturahmi yang dituju, tergolong “merah” atau “hijau”.
2. Hubungi dulu orang tua atau saudara yang akan dikunjungi sebelum berangkat, tanya baik-baik apakah yang bersangkutan bersedia dikunjungi atau tidak?
3. Bila bersedia, pastikan patuhi protokol kesehatan dengan ketat (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak). Bila tidak bersedia, tolong dihormati dan tidak usah tersinggung karena memang begitu seharusnya.
4. Saat tiba di rumah atau tempat silaturahmi yang dikunjungi, sebaiknya tidak usah salaman atau peluk-pelukan. Hormati dengan tidak meegang orang tua, saudara yang punya riwayat penyakit, anak-anak, atau bayi.
5. Intinya silaturahmi adalah memperbaiki hubungan dan saling bermaaf-maafan. Maka hargai setiap sikap dan perilaku bila dibatasi dengan protokol kesehatan.

Baca juga  Dosen IPB University Sambangi Kades Tamansari Diskusikan Pengembangan Wisata Desa

Sungguh, lebaran tahun ini memang berbeda dengan lebaran-lebaran sebelumnya. Penuh keterbatasan dan banyak aturan yang harus dipatuhi. Karena itu, hormati setiap keputusan orang tua atau saudara yang akan dikunjungi. Tidak usah tersinggung apalagi menghakimi. Karena semuanya dilakukan sebagai bagian ikhtiar sehat.

Idulfitri 1442 H atau lebaran tahun ini, sejatinya bisa jadi momentum untuk membangun sikap saling pengertian, saling menghargai di antara kita. Di samping melatih diri untuk berdamai dengan realitas pandemi Covid-19. Tetaplah jaga kesehatan dan patuhi protokol kesehatan saat silaturahim lebaran.

Karena siapapun tidak pernah tahu. Ada di mana virus Covid-19 siapa yang terkena, dan kapan bisa tertular? Semoga, kita semua dilindungi Allah SWT dan pandemic Covid-19 segera berakhir, amiin.

Selamat Idulfitri 1442 H, Taqabbalallahu minna wa minkum. Mohon maaf lair batin. Salam literasi. []

Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top