Tingkatkan Persalinan di Faskes, Puskesmas Lebakwangi Punya Janbure
BOGOR-KITA.com, CIGUDEG – Pada tahun 2018 di Kabupaten Bogor kasus kematian ibu mencapai 59 kasus. Puskesmas Lebakwangi yang berlokasi di Kecamatan Cigudeg tercatat cakupan ibu bersalin tahun 2018 belum mencapai target yaitu 72,7%. Permasalahan lainnya adalah terdapat 2 kasus kematian ibu yang disebabkan keterlibatan paraji dalam proses persalinan.
Kepala Puskesmas Parungpanjang, dr.Rika Sukaesih menyampaikan bahwa penyebab masalah tersebut antara lain: 1. Kendala geografis dimana secara geografi wilayah kerja Puskesmas Lebakwangi merupakan wilayah terpencil, masih ada beberapa kampung sulit terjangkau karena jalan yang menanjak dan rusak sehingga masyarakat lebih memilih dibantu oleh paraji yang dinilai lebih dekat dan mudah dibandingkan dengan dibantu tenaga kesehatan/faskes. 2. Karakteristik warga yang masih percaya dengan dukun paraji karena faktor kedekatan dan berasal dari masyarakat setempat serta telah membantu proses persalinan keluarga secara turun-temurun.
“Tentunya permasalahan tersebut berpengaruh terhadap cakupan K4 di Puskesmas Lebakwangi yang belum mencapai target. Sebagian ibu hamil tidak pernah memeriksakan kehamilan karena beberapa alasan,” terangnya.
Upaya yang harus dilakukan adalah dengan mengambil langkah inovatif melalui kegiatan jemput bola. Sasaran yaitu ibu hamil perlu dikunjungi ke rumahnya sejak kehamilan muda dan terutama sejak umur kehamilan 34-40 minggu mengingat banyak ibu hamil risiko tinggi yang tidak terdeteksi oleh tenaga kesehatan. Inovasi ini diberi nama “Jangkau Bumil Resti (risiko tinggi)” (JANBURE).
Diharapkan dengan adanya inovasi ini dapat menaikan angka cakupan ibu bersalin di Puskesmas Lebakwangi dan menurunkan AKI-AKB.[] Hari/IGA