Kab. Bogor

Testing Corona

Oleh: Hj. Ade Yasin, SH, MH

BOGOR-KITA.com, CIBINON G – Hingga Jumat, 24 April 2020, terdapat empat pasien baru yang terkonfirmasi positif Covid-19. Sehingga total kasus positif di Kabupaten Bogor menjadi 99 orang.

Empat orang yang terkonfirmasi positif yakni perempuan 39 tahun asal Kemang, laki-laki 22 tahun, 23 tahun dan laki-laki 21 tahun. Ketiganya berasal dari Kecamatan Gunung Putri.

Sementara pasien positif yang telah sembuh 9 orang, meninggal 6 orang, positif aktif dan dirawat di rumah sakit sebanyak 84 orang.

Total Orang Dalam Pantauan (ODP) 395 orang, Pasien Dalam Pengawasan (PDP) 347 orang dan 17 orang meninggal dalam status PDP.

Jumlah kasus aktif terus menunjukkan kecenderungan meningkat. Baik skala nasional maupun lokal. Pertanyaannya kapan kasus aktif (active cases) mencapai puncaknya? Maka saya menjawab ini sangat bergantung pada jumlah tes.

Baca juga  Ade Yasin Ikuti Upacara Hari Lahir Pancasila

Saran saya sebaiknya pemerintah pusat dan daerah fokus pada tes Covid-19. Ini untuk menghentikan penyebaran virus yang memperlambat atau akan lamanya pemulihan ekonomi.

Saat ini jumlah tes Covid-19 baru dilakukan sebanyak 50.000 atau 214 per 1 juta penduduk. Kondisi inilah yang membuat Covid-19 sulit diprediksi kapan akan mencapai puncaknya dan kemudian akan menurun.

Kunci untuk menjinakkan wabah coronavirus adalah dengan testing. Karena dengan cara inilah kita akan mengetahui jumlah potensi “musuh” yang mendekati. Bukan dengan tebak-tebakan. Dari hasil testing itulah kita bisa melakukan tracing (melacak), baru kemudian treating (mengobati).

Tanpa melakukan testing, tracing dan treating dengan benar dan efektif, maka Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) akan mubazir dan terus berkepanjangan.

Baca juga  Empat Permintaan Forum UMKM-IKM Kabupaten Bogor ke Kadis yang Baru

Oleh karena itu, ayo kita beli alat tes, kita upayakan, kita lipatgandakan menjadi 10 kali lipat dari sekarang. Tanpa testing, tracing dan treating yang benar dan efektif, kebijakan apa pun yang ditempuh pasti bersifat tambal sulam.

Kami berharap pemerintah pusat setuju dengan langkah ini. Dan kemudian pemerintah daerah kompak mengikutinya.

Selain itu, saya juga berharap ke depan akan ada pemeriksaan secara random di titik-titik rawan potensi tertularnya virus Covid-19 ini. Seperti di KRL, pabrik-pabrik yang masih ngotot buka, pasar, masjid yang sampai hari ini masih banyak yang melaksanakan tarawih, dan juga tempat umum lainnya. Persebaran virus ini harus kita tekan dan tempat-tempat tersebut sangat rentan penyebaran Covid-19.

Baca juga  Aliran Listrik Padam Akibat Tiang Roboh Ditabrak Mobil, ULP PLN Bogor Barat Langsung Lakukan Perbaikan

[] Penulis adalah Bupati Bogor, Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Bogor  

Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top