Teknologi Presisi IPB jadi Kunci Pengembangan Sapi Perah
BOGOR-KITA.com, BOGOR – IPB University mengembangkan teknologi presisi untuk pengembangan pertanian masa depan.
Teknologi presisi merupakan sistem pertanian yang menggunakan berbagai teknologi dan teknik pengumpulan data untuk efisiensi, produktivitas dan keberlangsungan pertanian.
Teknologi presisi ini biasanya dipakai oleh petani ternak sapi perah. Sebab, teknologi presisi melibatkan perangkat data, sensor, automatisasi dan teknologi digital sehingga memungkinkan pengumpulan data sebagai dasar pembuatan keputusan secara cepat dan tepat pada setiap aspek dari pertanian seperti perencanaan penanaman, pengelolaan ternak dan penggunaan sumberdaya.
Guru besar IPB University Prof. Dr. Despal mengatakan teknologi presisi dalam usaha sapi perah sudah tersedia secara komersial dan diadopsi, namun banyak pula yang masih dalam pengembangan.
“Beberapa teknologi presisi yang sudah tersedia di pasar seperti automated robotic milking system, cow monitoring systems, automated health and reproduction monitoring, data analytic and management systems, robotic barn cleaners, climatic control systems, radio frequency identification (RFID) tagging dan precision feeding systems,” kata Prof Despal pada konferensi pers pra orasi ilmiah, Kamis (23/11/2023).
Menurut Prof Depal teknologi presisi menjadi kunci pengembangan sapi perah tropis masa depan karena dapat meningkatkan efisiensi penggunaan nutrien, mengatasi heat stress, mengelola hijauan dengan tepat, menyediakan keseimbangan energi, memberikan suplemen pada ternak dengan tepat, meningkatkan performa reproduksi dan menurunkan prevalensi penyakit.
Selain itu, teknologi presisi juga dapat meningkatkan efisiensi penggunaan nutrien melalui formulasi presisi dengan konstrain detail, pengontrolan kualitas pakan dengan cepat, penggunaan software dan perangkat formulasi, penggunaan real-time monitoring dan data analisis, penurunan limbah pakan dan nutrien ke lingkungan. Teknologi juga presisi dapat mengatasi heat stress.
“Suplemen lemak meningkatkan densitas energi ransum dengan panas metabolik rendah, namun membutuhkan teknologi presisi agar tidak mengganggu fermentasi rumen dan menurunkan kecernaan serat, melindungi lemak dari biohidrogenasi agar dapat meningkatkan profil asam lemak susu,” jelasnya.
Ia menjelaskan, bahwa teknologi presisi seperti remote sensing dan imaging, precision irrigation system, NIRS, handheld forage tester, harvesting equipment, dan data analytic dan management systems memudahkan pengelolaan produksi, penggunaan dan pendeteksian kualitas hijauan.
“Teknologi presisi membantu menjaga keseimbangan energi ternak dengan formulasi ransum presisi dan pemantauan body condition score (BCS) menggunakan teknologi imaging 3D body scanning yang dilengkapi computer vision technology,” terangnya.
“Teknologi presisi membantu pemberian suplemen dengan tepat dengan memonitor penggunaan nutrien sehinggga memudahkan menentukan kekurangan nutrien dan mensasar individu ternak secara tepat,” tambahnya.
Menurutnya, teknologi precision feeding system, real-time monitoring sensor (rumen bolus, wearable activity trackers, rumination monitor) dan nutrition management software membantu menyediakan nutrien yang cukup untuk proses reproduksi (perkembangan folikel, ekspresi estrus, keberhasilan perkawinan atau inseminasi buatan, menjaga kebuntingan dan proses melahirkan).
“Teknologi presisi mampu menyediakan nutrien dengan tepat dan seimbang sehingga meningkatkan imunitas, mencegah defisiensi dan kelainan metabolik. Garam anionic pengatur DCAD ransum, mencegah hypocalcemia dan milk fever sedang dikembangkan,” jelasnya.
Besarnya peran teknologi presisi dalam usaha ternak perah, tambah Prof Depal menjadikan teknologi ini sebagai kunci pengembangan usaha sapi perah di masa depan.
“Beberapa teknologi presisi yang disarankan adalah pendeteksian kualitas pakan dan kualitas susu secara cepat dengan NIRS, formulasi ransum presisi menggunakan software dan perangkat berbasis android maupun web dengan database lokal, pemantauan pemanfaatan nutrien pada ternak dengan teknologi sensor seperti rumen bolus wearable activity trackers, rumination monitor, digital imaging seperti 3D body scanning, remote monitoring dan control system, serta perangkat data analisis dan model prediksi,” pungkasnya. [] Ricky