BOGOR-KITA.com, CIBINONG- Ketua Umum Forum UKM IKM Kabupaten Bogor Dodi Dermawan angkat bicara ihwal pernyataan Presiden Joko Widodo yang meminta pemerintah daerah untuk segera menyalurkan stimulus kepada UMKM menggunakan APBD. Pernyataan Presiden Jokowi itu disampaikan di Posko Penanganan dan Penanggulangan Covid-19 Provinsi Kalimantan Tengah yang berada di Aula Jaya Tingang, Kompleks Kantor Gubernur Kalimantan Tengah, pada Kamis (9/7/2020).
Ketua Umum Forum UKM IKM Kabupaten Bogor Dodi Dermawan mengatakan sejak pemerintah mengeluarkan kebijakan bekerja dan belajar dari rumah, sektor UKM IKM mengalami dampak serius.
Dodi menyebut sekitar 23.600 pengusaha ultra mikro yang biasanya berjualan di sekitar sekolah kehilangan mata pencahariannya lantaran tidak ada kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka.
“Kami merasakan belum ada program yang jelas untuk membantu UMKM sejak pemerintah mengumumkan pandemi covid-19 pada bulan Maret 2020,” kata Dodi kepada BOGOR-KITA.com, Minggu (12/7/2020).
Untuk itu, Dodi meminta Pemerintah Kabupaten Bogor memetakan seluruh pelaku UMKM terdampak covid-19. Selain itu, terkait stimulus Dodi menyebut 3 hal yang perlu dilakukan pemerintah untuk menyelamatkan pelaku UMKM. “Pertama, dengan memberikan bantuan bahan pokok. Yang kedua, adalah bantuan permodalan. Kemudian, yang terpenting yaitu kepastian pasar,” kata Dodi.
Soal kepastian pasar, dikatakan Dodi, Pemerintah Kabupaten Bogor bisa melibatkan koperasi dan UMKM untuk kebutuhan pengadaan barang dan jasa. Seperti yang dilakukan pada Beras Caritamakmur.
Dodi mengatakan, pihaknya bersama Bappedalitbang Kabupaten Bogor telah menginisiasi pembuatan katalog produk UMKM untuk dipasarkan di kalangan ASN. Ia menyebut tiga produk unggulan yaitu alas kaki dari Ciomas, tas dari Ciampea dan peralatan kebersihan dari Citereup. “Sekarang tinggal tindaklanjutnya,” tutupnya. [] Hari