Kota Bogor

Situasi DBD dan Upaya Pengendaliannya oleh Dinkes Kota Bogor

BOGOR-KITA.com, BOGOR – Jumlah laporan kasus DBD pada Januari 2024 sebanyak 389 kasus dan Februari tahun 2024 (tanggal 1 s.d 20) sebanyak 361 kasus, dengan jumlah kematian pada periode Januari sampai Februari 2024 sebanyak 4 orang.

Sedangkan jumlah kasus DBD pada tahun 2021-2023 di Kota Bogor berturut-turut sebanyak 526, 1.531, dan 1.474 kasus dengan angka kematian berturut-turut sebanyak 7, 9 dan 9 kasus. Angka penderita tertinggi terdapat pada Tahun 2022 dan angka meninggal dunia tertinggi pada tahun 2022 dan 2023. Jumlah Kasus DBD tahun 2023 lebih rendah dibandingkan dengan jumlah kasus DBD tahun 2022.

Pada Februari 2024, terdapat 5 kelurahan dengan peningkatan kasus DBD yang cukup signifikan yaitu Kelurahan Tanah Sareal sebanyak 13 kasus, Kelurahan Sukadamai sebanyak 12 kasus, Kelurahan Kedung Badak, Kedung Halang dan Baranangsiang dengan jumlah kasus masing-masing sebanyak 11 kasus. Laporan kasus DBD harian terbanyak pada tanggal 16 Februari 2024 sebanyak 46 kasus.

Baca juga  DPRD Bentuk Pansus Raperda Kota Bogor tentang Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

UPAYA PENGENDALIAN PENYAKIT DBD OLEH DINAS KESEHATAN KOTA BOGOR

1. Menerbitkan Surat Edaran Kesiapsiagaan Peningkatan Kasus DBD pada musim penghujan pada tanggal 20 Januari 2024

2. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam upaya pengendalian vektor nyamuk Aedes aegypti sesuai Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik (G1R1J) dengan melaksanakan kegiatam Pemberantasan Nyamuk (PSN) secara mandiri satu minggu sekali.

3. Pengendalian vektor nyamuk Aedes aegypti secara kimiawi dengan melakukan kegiatan Fogging Focus atas indikasi, secara biologis dengan Biolarvasida (Bakteri Pemakan Jentik), dan secara fisika dengan PSN Aedes aegypti

4. Meningkatkan kecepatan diagnosis DBD dengan menggunakan NS-1 yang didistribusikan ke Puskesmas.

5. Penatalaksanaan penderita secara adekuat di fasilitas pelayanan kesehatan untuk mencegah kematian

Baca juga  Dinkes Kota Bogor Minta Pelaku Usaha Patuhi Perda KTR

6. Penguatan sistem surveilans untuk deteksi dini, pencegahan dan pengendalian kasus serta KLB DBD

7. Menggerakkan penerapan PSN pada 7 (tujuh) tatanan, meliputi tatanan pemukiman, tempat kerja, tempat pengelolaan makanan, sarana kesehatan, institusi pendidikan, tempat umum dan sarana olahraga.

8. Mengadakan pertemuan secara virtual dengan kecamatan, kelurahan dan puskesmas dalam merumuskan strategi Penanggulangan Peningkatan Kasus DBD di Kota Bogor pada tanggal 31 Januari 2024

9. Menfasilitasi pencegahan dan pengendalian DBD dengan;

  1. Larvasidasi atau Abate untuk masyarakat Kota Bogor
  2. RDT DBD (NS-1) sebagai pemeriksaan DBD lebih dini untuk pasien suspek DBD
  3. Insektisida sebagai bahan aktif kegiatan fogging
  4. Fogging focus bagi hasil Penyelidikan Epidemiologi DBD Positif

UPAYA PENGENDALIAN PENYAKIT DBD OLEH MASYARAKAT KOTA BOGOR

Baca juga  Pantau Perkembangan Anak, Dinkes Kota Bogor Gelar Lomba Balita Sehat

Melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan 3M Plus di lingkungan.

3M Plus:

  1. Menguras dan membersihkan tempat penampungan air secara
  2. Menutup rapat-rapat tempat penampungan
  3. Mendaur ulang/memanfaatkan barang-barang yang dapat menampung air hujan

Plus mencegah gigitan dan perkembangbiakan nyamuk:

  1. Memelihara ikan pemakan jentik nyamuk
  2. Menanam tanaman pengusir nyamuk
  3. Tidur menggunakan kelambu
  4. Memasang kawat kasa di lubang ventilasi
  5. Menggunakan repellent/ lotion anti nyamuk
  6. Tidak menggantung pakaian yang sudah dipakai
  7. Memasang ovitrap/lavitrap/ mosquito trap
  8. Larvasidasi di tempat yang sulit dikuras/ditutup

Berkenaan adanya peningkatan kasus DBD, maka akan dicanangkan kembali GERTAK PSN (Gerakan Serentak Pemberantasan Sarang Nyamuk) oleh Bapak Walikota Bogor, yang akan dilakukan serentak di seluruh kelurahan Kota Bogor. [] Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor dr. Sri Nowo Retno, MARS

Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top