BOGOR-KITA.com – Proses pengadaan barang/jasa di lingkungan pemerintahan diharapkan bisa berlangsung lebih transparan. Harapan tersebut bisa terwujud dengan diberlakukannya Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan (SIRUP) Versi dua. Sebab ada beberapa kelebihan pada SIRUP Versi 2 dibanding versi sebelumnya. Selain itu, sistem ini juga dapat memperkuat E-Pengadaan pada semua tahap proses pengadaan, karena mulai dari perencanaan, pemilihan, penyedian sampai dengan kontrak manajamen dilakukan secara online.
“Ini yang membuat jadi lebih transparan karena Sirup versi dua juga bisa diakses oleh vendor dan tidak hanya pemerintah saja,” jelas Hermawan, Kepala Sub Direktorat Perencanaan dan Pengadaan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang Jasa Pemerintah (LKPP) usai sosialisasi SIRUP Versi dua, di Paseban Sri Bima, Balaikota Bogor, Kamis (02/2/2017)
Hermawan menjelaskan, dengan adanya sirup versi dua maka segala bentuk pengadaan barang/jasa hanya bisa dilakukan jika sudah mengisi SIRUP. Sistem versi dua ini juga sudah terkoneksi dengan aplikasi SIMDA dari BPKAD. Dengan demikian data dari SIMDA bisa langsung dipakai menjadi data SIRUP . Selanjutnya data pengadaan diunggah ke pemilihan penyediaan.
“Pada tahap pemilihan penyediaan, bisa dipilih sistem tender (lelang) atau purchasing. Kalau tender, berarti vendor yang akan mendaftar. Sedangkan kalau purchasing, cukup melihat katalog yang disediakan vendor,” lanjutnya. Lebih lanjut Hermawan menuturkan, dengan SIRUP Versi dua, transparansi menjadi semakin bagus, akselerasi perencanaan menjadi semakin detail dan penanggung jawabnya jelas. Selain itu proses pengadaan barang/jasa di Kota Bogor bisa terinformasikan kepada para pengusaha. “Vendor bisa dari berbagai kota karena memang tidak boleh dibatasi. Tapi biasanya dipilih yang paling murah,” katanya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Kota Bogor Ade Sarip Hidayat menilai, banyak manfaat bisa dipetik dari publikasi Rencana Umum Pengadaan (RUP) ini. Seperti memberi peluang besar bagi Pemerintah Kota Bogor dengan banyaknya vendor yang pendaftar. Selain itu risiko kegagalan pada proses pengadaan dapat diminimalisir dengan baik karena penyedia barang/jasa dapat mempersiapkan dan berkompetisi dengan sehat. “Kami berharap anggaran 2017 dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin dan memberikan dampak positif, tepat guna, dan tepat sasaran,” pungkasnya. [] Admin