Side Effect Wirausaha Merdeka MBKM
BOGOR-KITA.com, BOGOR – Seiring berjalannya waktu ditambah adanya tuntutan keahlian dalam menghadapi segala kondisi, terutama selama pandemi. Setiap individu didorong untuk lebih mudah beradaptasi dan fleksibel dengan keadaan sebagai akibat dari perubahan terlebih untuk mahasiswa yang dimana saat ini menerapkan sistem pembelajaran yang berbeda dari sebelumnya akibat adanya pandemi. Selain itu, perubahan dari era VUCA ke era BANI membuat setiap individu harus mengembangkan keterampilan dan kemampuan dirinya tidak terkecuali mahasiswa.
Nadiem Makarim selaku Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia telah meluncurkan kebijakan baru yang sangat bermanfaat untuk mahasiswa saat ini yaitu program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). MBKM adalah program yang secara komprehensif bertujuan untuk mempersiapkan generasi terbaik Indonesia untuk masa depan dengan program persiapan karir. Dalam MBKM ini selain praktik langsung di lapangan sebagai sarana untuk mengaplikasikan ilmu yang telah dipelajarinya, mahasiswa diharapkan dapat belajar secara efektif baik di dalam maupun di luar kelas, misalnya saja dengan belajar langsung di perusahaan.
Salah satu program baru di Kampus Merdeka Belajar secara khusus dimulai oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia adalah (WMK) Program Wirausaha Merdeka yang menawarkan kesempatan bagi mahasiswa untuk mengikuti Program Kewirausahaan Unggul dari berbagai perguruan tinggi dan dirancang bagi mahasiswa yang tertarik dengan dunia wirausaha. Program ini bertujuan untuk membangkitkan minat dan semangat mahasiswa dalam berwirausaha, selain itu juga bertujuan untuk menanamkan pola pikir dan kompetensi dasar di bidang kewirausahaan dengan meningkatkan kemampuan kerja mahasiswa, meningkatkan kapasitas mahasiswa, dan meningkatkan kualitas lulusan dari perguruan tinggi.
Kegiatan Wirausaha Merdeka ini dapat dilakukan oleh Perguruan Tinggi yang telah mengajukan proposal dan telah lolos seleksi, pada tahun 2022 ini terdapat 17 perguruan tinggi sebagai pelaksana program. Rangkaian kegiatan program ini dilaksanakan secara kombinasi yaitu daring maupun luring. Adapun persyaratan mahasiswa peserta program ini adalah mahasiswa minimal semester 3 untuk program D2, semester 5 bagi program D3/D4/S1 dan untuk Pascasarjana (S2 dan S3) tidak ada batasan semester.
Adapun dampak positif dari kegiatan Wirausaha Merdeka untuk mahasiswa, sebagai berikut:
- Menanamkan jiwa dan kompetensi kewirausahaan.
- Memberikan mahasiswa pengalaman praktis dalam kegiatan kewirausahaan dengan mengembangkan dan menciptakan konsep bisnis.
- Menerapkan praktik dan pengembangan kewirausahaan, analisis bisnis, dan menciptakan peluang bisnis bagi mahasiswa.
- Meningkatkan kualitas dan kompetensi lulusan perguruan tinggi khususnya di bidang kewirausahaan.
- Program ini juga menawarkan fasilitas siswa untuk mendapatkan kredit dari berbagai kegiatan yang diselesaikan hingga 20 kredit.
Program Wirausaha Merdeka (WMK) merupakan program yang dibuat oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia untuk mewadahi para mahasiswa yang tertarik dengan dunia kewirausahaan. Program tersebut memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk berpartisipasi dalam Program Wirausaha Unggulan di Universitas lainnya.
Alur Program Wirausaha Merdeka:
- Pemilihan PT Pelaksana, Proses seleksi dari pendaftaran hingga pemilihan Perguruan Tinggi Pelaksana program.
- Pendaftaran Mahasiswa, Proses pemilihan program oleh mahasiswa dan seleksi oleh Perguruan Tinggi.
- Pelaksanaan Program, Proses pemilihan program oleh mahasiswa dan seleksi oleh Perguruan Tinggi.
- Sinkronisasi SKS, Proses pelaporan pelaksanaan program dan konversi terhadap SKS di PT asal mahasiswa.
Program Wirausaha Merdeka ini dapat memberikan manfaat baik bagi perguruan tinggi dan juga mahasiswa. Manfaat Program Wirausaha Merdeka di antaranya sebagai berikut:
- Bagi Mahasiswa, Memberikan pengalaman dan kesempatan untuk belajar di luar kampus khususnya di bidang kewirausahaan serta mendapatkan kredit sks sebagai reward dari mengikuti kegiatan tersebut.
- Bagi Perguruan Tinggi Pelaksana Program dan Perguruan Tinggi asal Mahasiswa
Perguruan Tinggi mampu membantu pencapaian (IKU-1) yaitu aspek peningkatan kualitas lulusan dalam kesiapan kerja untuk mendapatkan pekerjaan yang layak/berwirausaha dan pencapaian (IKU-2) yaitu aspek peningkatan kualitas mahasiswa berupa dukungan dan apresiasi terhadap mahasiswa untuk bisa belajar dan berprestasi dalam kegiatan di luar kampus.
Kegiatan WMK ini memberikan banyak manfaat baik bagi mahasiswa dan juga perguruan tinggi. Meskipun demikian, terdapat beberapa dampak negatif yang timbul dari kegiatan ini, di antaranya sebagai berikut:
- Menambah pengeluaran, Program ini tidak dapat menunjang biaya hidup dan uang saku untuk peserta, sehingga menambah pengeluaran yang ditanggung sendiri oleh peserta itu sendiri.
- Menunda kegiatan perkuliahan, Program ini dilaksanakan selama 6 bulan atau satu semester dan tidak diperkenan untuk mengambil mata kuliah di perguruan tinggi asal. Oleh karena itu, kegiatan ini dapat menunda kegiatan perkuliahan.
- Menunda penyusunan skripsi atau tugas akhir, Peserta program WMK memiliki syarat salah satu nya tidak sedang menyusun skripsi atau tugas akhir oleh karenanya ketika mengikuti program ini progres penyusunan skripsi akan tertunda sampai program telah berakhir.
Itu adalah dampak negatif dari Program WMK akan tetapi semua dampak tersebut kembali kepada individu masing-masing dalam mengatur keuangan dan perkuliahannya mengingat kegiatan ini memiliki tujuan yang dapat menunjang kegiatan perkuliahan bahkan membantu penyusunan skripsi atau tugas akhir.
Pada saat ini atau tepatnya tahun 2022, IPB University juga sedang menjalankan program Wirausaha Merdeka bagi para mahasiswa. Mahasiswa yang mengikuti program WMK ini berasal dari jurusan Manajemen, Agribisnis, Sekolah Bisnis dan Vokasi. Berdasarkan database yang dimiliki oleh IPB mengenai jumlah peserta yang mengikuti Program WMK terdapat 576 mahasiswa yang dibagi menjadi 15 kelas paralel. Jumlah tersebut tidak hanya terdiri dari mahasiswa IPB, namun ada beberapa dari Perguruan Tinggi lainnya. Lalu, apakah program tersebut sudah dijalankan sesuai target yang telah ditentukan dan apakah ada hal yang perlu ditingkatkan kembali pada Program WMK khususnya di IPB University. Kami telah melaksanakan survey menggunakan skala likert mengenai impact dan kesesuaian Program WMK kepada 50 responden mahasiswa IPB yang mengikuti program WMK. Keterangan
1 : Tidak Setuju 3 : Netral 5 : Sangat Setuju
2 : Kurang Setuju 4: Setuju
Berdasarkan gambar grafik diatas mengenai survey bahwa Program WMK dapat memberikan mahasiswa pengalaman praktis dalam kegiatan kewirausahaan dengan mengembangkan dan menciptakan konsep bisnis didapatkan hasil 70% mahasiswa setuju dan 12% mahasiswa menjawab sangat setuju terhadap pernyataan tersebut. Sedangkan terdapat 16% mahasiswa menjawab netral dan 2% memilih tidak setuju. Dari hasil tersebut menyatakan bahwa mahasiswa dominan setuju terhadap manfaat yang diberikan dari mengikuti Program WMK. Mahasiswa dapat terjun langsung untuk melakukan wirausaha dengan menerapkan ilmu yang sudah didapatkan sebelumnya. Hal tersebut tentunya memberikan pengalaman praktis sekaligus sebagai bahan belajar dan evaluasi dalam berwirausaha di kemudian hari.
Selanjutnya mengenai pernyataan bahwa Program WMK memberikan kesempatan mahasiswa dalam menerapkan praktik pengembangan kewirausahaan, analisis bisnis, dan menciptakan peluang bisnis, didapatkan sebanyak 62% mahasiswa memilih setuju dan 16% lebih memilih sangat setuju. Selain itu, terdapat 22% mahasiswa yang memilih netral. Dari hasil tersebut menyatakan bahwa mahasiswa dominan setuju terhadap pernyataan tersebut. Mahasiswa percaya bahwa dengan adanya Program WMK ini, mahasiswa dapat mengimplementasikan ilmu yang telah didapatkan salah satunya ialah analisis bisnis. Dengan analisis bisnis yang tepat tentu dapat berdampak pula pada perekonomian negara dengan terciptanya peluang-peluang bisnis.
Selanjutnya mengenai pernyataan bahwa Program WMK menunda kegiatan perkuliahan dan penyusunan skripsi maupun tugas akhir, didapatkan hasil sebanyak 38% mahasiswa menjawab sangat setuju dan 24% mahasiswa menjawab setuju. Namun, terdapat 36% mahasiswa yang menjawab netral dan 2% menjawab tidak setuju. Berdasarkan hasil tersebut didominasi oleh pilihan sangat setuju dan netral yang selisihnya hanya 2%. Banyak mahasiswa berpendapat sangat setuju bahwa Program WMK menunda kegiatan perkuliahan dikarenakan dalam satu semester diisi dengan kegiatan WMK yang jadwalnya cukup padat dan tidak ada kegiatan perkuliahan. Disamping itu Program WMK juga menunda penyusunan skripsi.
Selanjutnya mengenai pernyataan bahwa Program WMK memberikan dampak yang sudah sesuai harapan pemerintah dan mahasiswa, didapatkan hasil sebanyak 66% mahasiswa menjawab netral lalu dilanjut 22% mahasiswa menjawab tidak setuju dan 4% menjawab sangat tidak setuju. Hanya terdapat 8% mahasiswa yang memilih setuju. Dari data tersebut dapat diketahui bahwa Program WMK masih dinilai kurang sesuai dengan harapan pemerintah dan mahasiswa. Berdasarkan hasil survey, hal tersebut dikarenakan belum adanya sistem yang jelas terutama terkait jadwal perkuliahan. Selain itu, dalam implementasinya Program WMK ini masih didominasi dengan teori bila dibandingkan dengan prakteknya. Mahasiswa berpendapat bahwa Program WMK ini akan jauh lebih baik bila dibimbing mulai dari basic atau dasarnya dengan bimbingan mentor atau expert yang berpengalaman. Penjadwalan yang jelas juga perlu diterapkan dikarenakan banyak mahasiswa yang kehilangan kesempatannya dalam mengejar tujuan atau kegiatan lain akibat dari padatnya jadwal Program WMK dan sering berubah-ubah.
Kami juga telah menanyakan testimoni kepada mahasiswa Program WMK IPB yang terdiri dari satu mahasiswa Prodi Manajemen IPB dan satu mahasiswa non IPB yaitu dari STIE Nobel Indonesia Makassar. Dengan adanya testimoni ini diharapkan dapat memberikan feedback dan saran untuk Program WMK untuk lebih baik lagi kedepannya.
Berdasarkan wawancara kepada Kak Maryanti dari STIE Nobel Indonesia Makassar, beliau berpendapat ,“Sedikit pandangan dari saya terkait Program WMK ini, menurut saya pribadi program ini sangat luar biasa karena tidak hanya menyediakan wadah untuk belajar hal baru tapi juga memberikan dorongan dan motivasi untuk menjadikan mahasiswa-i dari berbagai institusi yang ada di Indonesia agar bisa menjadi wirausaha muda yang mampu berdaya dan membawa manfaat di daerah maupun Institusi masing-masing setelah menyelesaikan program WMK ini. Intinya, Program WMK ini sangat membantu saya untuk mewujudkan salah satu mimpi besar saya yaitu kuliah sambil belajar membangun usaha baru di luar daerah, dari WMK ini juga saya bisa mengetahui langkah apa saja yang perlu saya lakukan dan persiapkan untuk bisa mengembangkan usaha yang saya jalankan. Program WMK ini banyak memberikan saya pengetahuan dan pengalaman selama berada di Bogor, Jawa Barat tempat saya mengikuti program WMK, mulai dari keberagaman budaya, adat istiadatnya, bahasa maupun makanannya dan masih banyak lagi. Program WMK ini sangat membantu mereka yang ingin berjuang menjadi seorang entrepreneur muda. Terkait hal yang perlu di improve, menurut saya hanya mengenai keteraturan penjadwalan kegiatan WMK yang perlu ditingkatkan, agar peserta yang mengikuti program tersebut juga mampu mengatur jadwal lain selain daripada jadwal program WMK yang sedang diikutinya”.
Adapun testimoni atau pandangan dari mahasiswa Program WMK IPB yaitu Kak Ichwan Malik Adin Nugroho, beliau berpendapat, “ Adanya program MBKM membuka kesempatan mahasiswa untuk bereksplorasi kegiatan yang menunjang masa depan (IISMA, Magang, Studi Independen, Kampus Mengajar, Wirausaha Merdeka, dll). Salah satunya WMK IPB, menurut saya esensi dari program WMK yaitu untuk melatih jiwa entrepreneurship mahasiswa khususnya manajemen IPB University tanpa mengurangi rasa hormat saya kepada departemen, dosen, tendik, Lecture Assistant, dan panitia pelaksana/perumus program WMK IPB. Dalam praktik pelaksanaannya perlu dibenahi dan dikaji lebih lanjut (perihal informasi jadwal, ketersediaan mahasiswa untuk mengikuti program, dan pendanaan dari program untuk pelaksanaan projek kewirausahaan mahasiswa. Dengan adanya program MKBM sejatinya mahasiswa memiliki kebebasan untuk memilih program yang ingin diikuti. Semoga kedepan WMK IPB University menjadi lebih bagus lagi dan menjadi Benchmarking kegiatan entrepreneurship bootcamp berbagai kampus”.
Berdasarkan informasi di atas, program WMK merupakan program baru dari MBKM untuk mahasiswa yang memiliki ketertarikan kepada kewirausahaan. Program WMK memiliki dampak positif dan dampak negatif yang dapat dijadikan pertimbangan untuk mahasiswa dalam memutuskan dalam mengikuti program WMK ini, sehingga mahasiswa dapat serius dan komitmen tinggi ketika melaksanakan program tersebut. Program WMK sangat memberikan dampak yang positif bagi mahasiswa dan perlu ditingkatkan kembali supaya makin sukses dalam mencetak generasi entrepreneur.
Penulis
– Fanya Jessica Prasanti Mahasiswa IPB University H2401211019
– Tania Khoe Mahasiswa IPB University H2401211039
Sumber:
F, F.R. (2022) By Farrasa R F, LLDIKTI Wilayah XIII. Available at: https://lldikti13.kemdikbud.go.id/2022/06/03/pembukaan-program-wirausaha-merdeka-wmk-tahun-2022/ (Accessed: November 21, 2022).
https://lldikti6.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/2022/06/Buku-Panduan-Program-WMK.pdf