Kab. Bogor

Selama 2024, 1.321 Gempa Bumi Mengguncang Wilayah Jawa Barat

BOGOR-KITA.com, BOGOR – BMKG Stasiun Geofisika Bandung mencatat sebanyak 1.321 kali gempa bumi telah mengguncang wilayah Jawa Barat dan sekitarnya selama tahun 2024.

Berdasarkan kedalaman hiposenter, gempa bumi dengan kedalaman dangkal (D<60 km) terjadi sebanyak 1.184 kejadian, gempa bumi menengah (60 km≤D≤300 km) terjadi sebanyak 133 kejadian dan gempa bumi dalam (>300 km) sebanyak 4 kejadian dengan rentang 2 km hingga 349 km.

“Sedangkan untuk magnitudo, gempa bumi terbesar yang tercatat adalah magnitudo an magnitudo terkecil yang tercatat adalah 1.1 magnitudo,” ungkap DR. T. Rahayu ST, MM, Kepala Stasiun Geofisika Bandung.

Berdasarkan letak hiposenternya, 806 kejadian gempa bumi terjadi di laut dan sebagian besar tersebar di selatan Pulau Jawa, sebagai akibat dari aktivitas sesar aktif dasar laut. Sebagian lagi diakibatkan oleh adanya subduksi pertemuan lempeng tektonik Indo-Australia dan Eurasia.

Baca juga  Penjelasan BMKG Soal Potensi Gempa di Zona Megathrust Selat Sunda dan Mentawai - Siberut

“Sedangkan 407 gempa bumi terjadi di darat dengan kedalaman dangkal sebagai aktivitas sesar lokal dan 108 gempa bumi lainnya terjadi juga di darat namun diakibatkan adanya aktivitas dalam lempeng tektonik Indo-Australia,” jelasnya.

Sepanjang tahun 2024, lanjut Ayu, sapaan akrabnya, terdapat 113 kali gempa bumi yang dirasakan. Salah satu kejadian gempa bumi dirasakan tersebut terjadi tanggal 27 April 2024 pukul 23:29:47 WIB, yang berpusat 8.39 LS dan 107.11 BT pada kedalaman 70 Kilometer.

“Gempa bumi berkekuatan M6.2 ini dirasakan di Sukabumi dan Tasikmalaya IV MMI, Bandung dan Garut III-IV, Tangerang, Tangsel, Bogor, DKI Jakarta, Kebumen, Banyumas, Cilacap dan Purwokerto III MMI, Bantul, Sleman, Kulonprogo, Trenggalek, Malang II MMI,” terang Ayu.

Baca juga  OPINI: Orang-orang Pintar dan Taman Bacaan

Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter nya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas deformasi batuan dalam lempeng Indo-Australia yang ter-subduksi di bawah lempeng Eurasia di selatan Jawa barat atau populer disebut sebagai gempa dalam lempeng ( intra-slab earthquake ).

“Berdasarkan hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik,” pungkasnya.

BMKG menghimbau kepada masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya. Serta menghindari bangunan-bangunan retak atau rusak yang diakibatkan oleh gempa bumi. [] Fahry

Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top