Puskesmas Sukaresmi Edukasi MPASI Melalui Inovasi DESAK MPASI
BOGOR-KITA.com, TAMANSARI – Sejak usia 6 bulan, kebutuhan nutrisi bayi semakin bertambah sehingga ia memerlukan asupan tambahan selain ASI. Bayi harus mendapat makanan tambahan atau pendamping ASI atau yang biasa disebut dengan MPASI. Kebutuhan tersebut bisa dipenuhi dengan pemberian makanan pendamping ASI (MPASI). Idealnya, MPASI diolah dari bahan segar dan alami yang tidak mengandung perasa tambahan, gula, ataupun garam.
Peranan makanan tambahan atau MPASI sama sekali bukan untuk menggantikan ASI, melainkan untuk melengkapi ASI. Pengenalan dan pemberian MPASI harus dilakukan secara bertahap baik bentuk maupun jumlahnya, sesuai dengan kemampuan pencernaan bayi atau anak.
Mengingat pentingnya kebutuhan MPASI bagi bayi, Puskesmas Sukaresmi meluncurkan Inovasi DESAK MPASI (Demo Masak MP-ASI) pada April 2020. Inovasi ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya makanan pendamping ASI dan untuk mencegah terjadinya penyakit akibat kesalahan pemberian makanan yang tidak tepat. Demo Masak ini sendiri berpacu kepada Pedoman Gizi Seimbang Kemenkes RI. Inovasi ini disosialisasikan oleh petugas promosi kesehatan, dan di praktikkan oleh petugas TPG dengan berkoordinasi pada Bidan Desa dan Kader Kesehatan.
Ahmad Budisabri, Kepala Puskesmas Sukaresmi menyampaikan bahwa “Kebutuhan makanan tambahan bagi bayi yang diperlukan harus memiliki nilai gizi yang baik. Hal ini mengacu pada Pedoman Gizi Seimbang yang telah dirancang oleh Kementerian Kesehatan, Direktorat Gizi Masyarakat”. Mengingat pada usia 6-24 bulan, pertumbuhan anak-anak berada dalam periode emas pertumbuhan. Pertumbuhan tersebut mencakup untuk pertumbuhan otak dan organ tubuhnya. Apabila asupan makanan yang dikonsumsi kurang, maka akan mengakibatkan permasalahan gizi yang pada akhirnya menurunkan derajat kesehatan dan dapat menurunkan kualitas sumber daya manusia bangsa Indonesia.
Puskesmas Sukaresmi berupaya untuk meningkatkan pengetahuan para ibu dalam memberikan menu makanan sehat pada bayi dan balitanya. Sosialisasi DESAK MPASI ini dilakukan sebagai upaya promotif dan preventif pada masyarakat yang kurang memperhatikan menu sehat pada si kecil.[]