Kab. Bogor

Puskesmas Bagoang Atasi Stunting dengan Daun Kelor

BOGOR-KITA.com, BOGOR – Puskesmas Bagoang, Kecamatan Pamijahan bikin inovasi egg roll dari daun kelor untuk cegah stunting. Inovasi itu diberi nama PECINTA DRAKOR (Pencegahan Stunting Pada Anak Dengan Makanan Tambahan “Egg Roll” Dari Daun Kelor).

Stunting merupakan masalah gizi kronis yang disebabkan oleh multi-faktorial dan bersifat antar generasi. Di Indonesia masyarakat sering menganggap tumbuh pendek sebagai faktor keturunan. Persepsi yang salah di masyarakat membuat masalah ini tidak mudah diturunkan dan membutuhkan upaya besar dari pemerintah dan berbagai sektor terkait. Hasil studi membuktikan bahwa pengaruh faktor keturunan hanya berkontribusi sebesar 15%, sementara unsur terbesar adalah terkait masalah asupan zat gizi, hormon pertumbuhan dan terjadinya penyakit infeksi berulang.

Stunting pada anak-anak dikaitkan dengan kemiskinan yang pada akhirnya terjadi tinggi dan berat badan yang kurang pada saat dewasa, mengurangi kebugaran otot dan kemungkinan juga pada saat kehamilan yang meningkat kejadian berat lahir rendah. Bukti menunjukkan bahwa anak-anak stunting juga lebih cenderung memiliki pendidikan yang rendah, yaitu faktor langsung atau tidak karena faktor gizi atau pengaruh lingkungan. Stunting pada masa kecil mungkin memiliki dampak besar pada produkvitas pada saat dewasa, meskipun data statistik yang sulit ditemukan.

Baca juga  Ridwan Kamil Namai Auditorium SMK N 2 Cibinong 'Mutiara'

Penanggulangan balita gizi kurang dilakukan dengan pemberian makanan tambahan. Formula yang diberikan pada penderita gizi buruk mengacu pada standar WHO yang terdiri dari susu, minyak, gula, tepung, dan air. Pemberian Makanan Tambahan (PMT) yang diberikan selain formula WHO, yaitu formula modifikasi berupa formula yang cukup padat energi dan protein, terdiri dari bahan yang mudah diperoleh di masyarakat dengan harga terjangkau.

Banyaknya ditemukan kasus stunting di wilayah kerja Puskesmas Bagoang, yaitu di Desa Pangaur sebanyak 7 anak, Desa Bagoang sebanyak 5 anak, Desa Barengkok sebanyak 5 anak, dan Desa Neglasari sebanyak 5 anak pada bulan Maret 2020. Menyikapi kondisi tersebut, Puskesmas Bagoang perlu membuat terobosan baru dalam upaya pencegahan stunting di wilayahnya berdasar pada anjuran WHO yaitu pemberian PMT dengan formula modifikasi.

Baca juga  Tekan Angka Stunting di Kota Bogor

Melihat zat gizi yang tinggi pada daun kelor dan kemudahan untuk memperolehnya di masyarakat, maka dibentuklah inovasi PECINTA DRAKOR (Pencegahan Stunting Pada Anak Dengan Makanan Tambahan “Egg Roll” Dari Daun Kelor) yaitu upaya pencegahan dan penanggulangan stunting dengan pemberian makanan tambahan modifikasi berupa “egg roll” yang terbuat dari daun kelor.

“Inovasi ini didasarkan rekomendasi hasil penelitian yang menyebutkan bahwa konsumsi daun kelor merupakan salah satu alternatif untuk menanggulangi kasus kekurangan gizi di Indonesia,” ujar dr Erlina Sri Lestari, Kepala Puskesmas Bagoang. Vitamin A yang terdapat pada serbuk daun kelor setara dengan 10 (sepuluh) kali vitamin A yang terdapat pada wortel, setara dengan 17 (tujuh belas) kali kalsium yang terdapat pada susu, setara dengan 15 (lima belas) kali kalium yang terdapat pada pisang, setara dengan 9 (sembilan) kali protein yang terdapat pada yogurt dan setara dengan 25 (dua puluh lima) kali zat besi yang terdapat pada bayam.

Baca juga  Hatrrick Ardiansyah Membuat PSIS Redam Persikabo 1973

Erlina menambahkan bahwa informasi terkait manfaat tanaman kelor bagi perbaikan gizi perlu disosialisasikan kepada masyarakat agar dapat dibudidayakan secara luas dan dimanfaatkan secara optimal.

Hasil pengukuran tinggi dan berat badan pada balita yang telah diintervensi dengan program ini menunjukkan terjadi perubahan signifikan. Diharapkan dengan adanya inovasi PECINTA DRAKOR dapat meningkatkan status gizi masyarakat termasuk mengurangi balita stunting. []

Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top