BOGOR-KITA.com – Provinsi Jawa Barat telah mencanangkan program Jabar Tolak Kekerasan Pada Anak (18/07/2016) lalu. Program ini tidak hanya dijalankan di pusat namun juga disosialisasikan ke setiap daerah di Jawa Barat. Sosialisasi di Kota Bogor dilakukan bersamaan dengan kegiatan evaluasi Peningkatan Peranan Wanita Menuju Keluarga Sehat dan Sejahtera (P2WKSS) Sindang Rasa, di Halaman Sekolah Dasar (SD) Sindang Rasa, Bogor Timur, Kamis (20/10/2016).
Ketua Tim Evaluasi Program Terpadu P2WKSS Tingkat Provinsi Jabar Neni Aliyani mengatakan, pencanangan ini dilakukan karena kekerasan pada anak sudah sangat mengkhawatirkan dan sering kali pelaku kekerasan pada anak merupakan orangtua atau orang terdekat anak. Dari data menunjukan kekerasan pada anak mengalami peningkatan 10 persen dari tahun sebelumya termasuk didalamnya melakukan kekerasan fisik terhadap sesamanya.
“Sering kan kita dengar kasus pemukulan siswa SD terhadap temannya sendiri akibat ia sering mengalami kekerasan dari orangtua,” ujarnya.
Neni menuturkan, berbagai program pun dilakukan lewat kampanye 3 End yaitu akhiri kekerasan pada anak dan istri, akhiri perdagangan manusia dan akhiri ketidakadilan terhadap perempuan. 3 End ini akan disinergikan dengan program P2WKSS sehingga tidak ada lagi kasus pemukulan orangtua terhadap anak. Selain itu, terdapat program baru sebagai pendukung dari 3 End ini berupa kampung ramah anak.
“Saya harap tidak ada kasus kekerasan terhadap anak di sini dan dari evaluasi P2WKSS ini bisa terlihat perubahan yang lebih baik pada warga binaan Sindang Rasa,” imbuhnya.
Wali Kota Bogor Bima Arya mengatakan, P2WKSS merupakan mimpi dan cita-cita untuk membangun keluarga yang sehat dan sejahtera melalui peningkatan peran perempuan. Darias, meningkatkan kesejahteraan dan kesehatan keluarga tidak bisa dilakukan secara singkat ada yang harus digempur baik dari segi infrastruktur maupun kultur. Kesiapan dari warga turut mempengaruhi manfaat jangka panjang dari program P2WKSS. Sebut saja kegiatan tata boga, tata busana, tata rias, sebagai upaya memperbaiki ekonomi dan kesejahteraan keluarga.
“Hal terpenting pola pikir dapat berubah dan hal ini mempunyai nilai manfaat jangka panjang,” pungkas Bima [] Admin