Oleh: Rachmat Tullah
(Corps Dai Dompet Dhuafa)
BOGOR-KITA.com, JAKARTA – Menyantuni anak yatim merupakan salah satu kegiatan amal yang familiar di sekitar kita. Tapi apa yang dimaksud dengan anak yatim? Serta apa keutamaan ataupun manfaat yang Allah SWT berikan kepada orang-orang yang menyantuninya? Anak yatim adalah anak yang telah ditinggal oleh ayahnya karena meninggal dunia saat mereka belum baligh (dewasa). Menyantuni merupakan salah satu upaya untuk membahagiakan serta mengasihi anak yatim. Sebagaimana hal ini telah Allah SWT perintahkan kepada sekalian manusia,
فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ ۗ وَيَسْأَلُونَكَ عَنِ الْيَتَامَىٰ ۖ قُلْ إِصْلَاحٌ لَهُمْ خَيْرٌ ۖ وَإِنْ تُخَالِطُوهُمْ فَإِخْوَانُكُمْ ۚ وَاللَّهُ يَعْلَمُ الْمُفْسِدَ مِنَ الْمُصْلِحِ ۚ وَلَوْ شَاءَ اللَّهُ لَأَعْنَتَكُمْ ۚ إِنَّ اللَّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٌ
Artinya:
Tentang dunia dan akhirat. Dan mereka bertanya kepadamu tentang anak yatim, katakalah: “Mengurus urusan mereka secara patut adalah baik, dan jika kamu bergaul dengan mereka, maka mereka adalah saudaramu; dan Allah mengetahui siapa yang membuat kerusakan dari yang mengadakan perbaikan. Dan jikalau Allah menghendaki, niscaya Dia dapat mendatangkan kesulitan kepadamu. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (QS. Al-Baqarah : 220)
Setiap perintah yang Allah SWT turunkan dan sunnah yang Rasulullah SAW contohkan, tentu memiliki banyak keutamaan, keistimewaan serta kebermanfaatan di dalamnya. Adapun beberapa keutamaan dalam menyantuni anak yatim yaitu,
- Berdampingan dengan Rasulullah SAW di surga
عَنْ سَهْلٍ بْنِ سَعْدٍ قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : ” أَنَا وَكَافِلُ الْيَتِيمِ فِي الْجَنَّةِ هَكَذَا ، وَأَشَارَ بِالسَّبَّابَةِ وَالْوُسْطَى وَفَرَّجَ بَيْنَهُمَا شَيْئًا
Dari Sahl bin Sa’ad r.a berkata: “Rasulullah SAW bersabda: “Saya dan orang yang memelihara anak yatim itu dalam surga seperti ini.” Beliau mengisyaratkan dengan jari telunjuk dan jari tengahnya serta merenggangkan keduanya.” (HR. Bukhari, Tirmidzi, Abu Daud dan Ahmad dari Sahl bin Sa’d)
- Dijanjikan surga saat bersedia mencukupi kebutuhannya
مَنْ ضَمَّ يَتِيْمًا بَيْنَ أَبَوَيْنِ مُسْلِمَيْنِ فِيْ طَعَامِهِ وَ شَرَابِهِ حَتَّى يَسْتَغْنِيَ عَنْهُ وَجَبَتْ لَهُ الْجَنَّةُ
“Barang siapa yang mengikutsertakan seorang anak yatim di antara dua orang tua Muslim, dalam makan dan minumnya, sehingga mencukupinya maka ia pasti masuk surga.” (HR. Thabrani)
- Investasi amal untuk kehidupan di akhirat
Menyantuni anak yatim merupakan salah satu bentuk shadaqah jariyah. Jadi termasuk pada 3 amalan yang akan tetap mengalir pahalanya hingga yang melakukan meninggal, sebagaimana Rasulullah Saw bersabda,
“Jika manusia mati maka terputus lah amalnya, kecuali tiga perkara: sedekah jariah, ilmu yang bermanfaat dan anak saleh yang selalu mendoakannya.” (HR. Muslim dari Abu Hurairah).
- Allah SWT jauhkan dari siksa api neraka
Menyantuni anak yatim merupakan perintah dari Allah Swt, sehingga mengasihinya akan mendapatkan keutamaan. Salah satunya adalah dihindarikan dari api neraka, Rasulullah SAW bersabda,
“Demi Allah yang mengutusku dengan kebenaran di hari kiamat Allah SWT tidak akan mengadzab orang yang mengasihi anak yatim dan berlaku ramah padanya serta manis tutur katanya. Dia benar-benar menyayangi anak yatim dan mengerti kekurangannya, dan tidak menyombongkan diri pada tetangganya atas kekayaan yang diperoleh Allah kepadanya.” (HR. Thabrani)
Menyantuni guna mencukupi kebutuhan anak yatim bentuk ketaatan terhadap perintah Allah Swt. Selain itu juga sebagai bentuk akan kepedulian antar sesama dan memiliki banyak keutamaan. Sehingga kita harus senantiasa melakukan dengan sebaiknya.[]
