Kab. Bogor

Pemukiman Pinggir Sungai Di Puncak Rawan Bencana

BOGOR-KITA.com, CISARUA – Sebanyak lima desa dan satu kelurahan di wilayah Puncak, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, masuk dalam kategori rawan longsor dan banjir.

Bahkan, akibat bencana yang terjadi sejumlah warga Puncak meninggal dunia. Bencana hingga Mengakibatkan korban jiwa mulai terjadi pada tahun 2012, 2018 dan terakhir 2025.

Menghadapi cuaca ekstrem dan intensitas hujan yang mulai meningkat, pemerintah kecamatan pun mulai mengantisipasi dengan terus menggencarkan upaya penghijauan melalui penanaman pohon.

Camat Cisarua, Heri Risnandi, menjelaskan bahwa wilayah rawan longsor tersebut berada di kawasan pemukiman warga yang terletak di dataran tebing miring serta dekat aliran sungai (DAS).

“Ada lima desa yang teridentifikasi rawan longsor, yaitu Batulayang, Jogjogan, Leuwimalang, Tugu Utara, dan Cilember, serta satu kelurahan,” ujar Heri Rabu (19/11/2025).

Baca juga  PPKM Mikro di Kabupaten Bogor: Positif 96, Sembuh 116, Kasus Aktif Turun dari 661 orang Jadi 641 Orang

Heri menyebut, selain rumah warga, sejumlah vila yang berada di tebing juga berpotensi terdampak longsor berskala besar, terutama di wilayah sepadan aliran sungai.

“Di musim penghujan ini kami terus mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan. Saat ini kita sudah memasuki periode hujan, meskipun sebelumnya mengalami kemarau,” katanya.

Menurut Heri, pola cuaca di Bogor kini semakin tidak menentu. Namun belakangan hujan terlihat turun lebih rutin pada siang, sore, hingga malam hari.

Dari aspek tata ruang, wilayah Cisarua memiliki sejumlah zona lindung seperti Tugu Utara, Tugu Selatan, Cibeureum, Citeko, dan Batulayang. Tahun ini, wilayah-wilayah tersebut menjadi prioritas pemulihan lingkungan melalui program penghijauan.

“Puncak terus menggalakkan pemulihan kawasan melalui penanaman vegetatif pohon keras di lereng perbukitan dan sepanjang saluran air,” jelasnya.

Baca juga  Pengelola Bantah Hotel Mawar Hotel Mesum

Saat ini, penanaman pohon difokuskan di lokasi-lokasi yang mengalami alih fungsi lahan. Targetnya, sekitar 5.000 bibit pohon ditanam di berbagai titik wilayah Puncak pada minggu ini.

“Rencananya, penanaman bibit vegetatif pohon keras akan dilakukan pada Jumat, 21 November 2025 bersama BNPB sebagai pohon pelindung,” tandasnya. []Danu

Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top