Kota Bogor

Pemkot Bogor Perkuat Pendidikan Karakter Lewat Gerakan Serbukatif

BOGOR-KITA.com, BOGOR – Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor terus memperkuat pendidikan karakter bagi generasi muda melalui Gerakan Seribu Kata Positif (Serbukatif).

Program ini mengajak siswa SD dan SMP untuk membiasakan diri berkata baik dalam setiap aktivitas, baik di kelas maupun di luar sekolah.

Gerakan Serbukatif pertama kali diinisiasi Ketua TP PKK Kota Bogor, Yantie Rachim, tiga tahun lalu. Kini, gerakan tersebut berkembang menjadi bagian dari program resmi Dinas Pendidikan.

Perluasan penerapan Serbukatif disampaikan dalam acara Aksi dan Implementasi Penguatan Pendidikan Karakter di Sekolah Serbukatif 2025 yang digelar di Ballroom Hotel Pajajaran Suite BNR, Kamis (21/8/2025).

“Program ini adalah pembelajaran berkata positif dalam kehidupan sehari-hari. Walaupun anak-anak terpapar hal buruk, misalnya dari game, kita tidak serta-merta melarang mereka bermain. Melalui Serbukatif, mereka diarahkan untuk tidak berkata negatif,” ujar Yantie Rachim.

Baca juga  Siapa Pengelola Baranangsiang, Pemkot Bogor atau BPTJ?

Ia mengatakan, di setiap sekolah akan ada guru dan duta Serbukatif. Mereka tidak hanya menjadi teladan, tetapi juga agen perubahan bagi teman-temannya.

“Duta ini bertugas mengarahkan teman-temannya yang masih berkata kurang baik, agar terbiasa menggunakan kata positif. Jadi bukan hanya membangun manusia, tapi juga karakter sejak dini,” ucapnya.

Sementara, Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim, menegaskan bahwa Serbukatif bukan sekadar program tambahan, melainkan sudah terintegrasi dalam seluruh mata pelajaran.

“Hari ini adalah momen di mana program Serbukatif yang tadinya merupakan program di luar pembelajaran sekolah, kini kita tempelkan di semua mata pelajaran,” kata Dedie.

Menurutnya, sejak pertama kali berjalan di 80 sekolah, Serbukatif telah mendapat respons positif dari berbagai pihak. Karena itu, Pemkot Bogor menilai saat ini adalah waktu yang tepat untuk memperluas penerapannya.

Baca juga  260 Hektar Lahan Pemkot, Difungsikan untuk Kepentingan Masyarakat

“Tujuannya bukan menjadi mata pelajaran baru, tetapi terintegrasi dalam proses pembelajaran. Misalnya, dalam Matematika, Bahasa Indonesia, Biologi, Fisika, hingga olahraga, Serbukatif bisa dihadirkan,” jelasnya.

Dedie berharap penguatan karakter ini menjadi bekal penting bagi generasi masa depan.

“Mendidik anak bukan hanya soal akademik, tetapi juga membangun karakter, pikiran yang sehat, perkataan yang baik, serta jiwa dan semangat yang kuat,” ungkapnya.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Bogor, Herry Karnadi, menegaskan bahwa penerapan Serbukatif tidak akan membebani siswa maupun guru. Program ini tidak menjadi mata pelajaran baru, tetapi disampaikan melalui sosialisasi dan kegiatan menyenangkan.

“Pelaksanaannya harus lebih fun. Bisa dengan bercerita, mendongeng, menyanyi, atau memberikan keteladanan langsung. Intinya membiasakan anak-anak untuk berkata baik dan positif,” kata Herry.

Baca juga  Ade Sarip: Tidak Masalah Sekda dari Eksternal Pemkot Bogor

Ia mengakui, tidak semua guru langsung piawai menerapkan metode ini. Karena itu, pada tahap awal, pelaksanaan tidak dituntut sempurna.
“Dari 80 sekolah yang sudah berjalan, kami akan memperluas ke sekolah lain. Kami juga memberikan contoh metode, seperti melalui video, lagu, cerita, atau kegiatan menyenangkan,” ujarnya.

Menurut Herry, kunci utama gerakan ini adalah keteladanan guru dan duta Serbukatif. Dimana Guru harus mampu menyampaikan koreksi dengan bahasa yang baik, bukan kata-kata yang menjatuhkan.

“Misalnya bukan berkata ‘Kamu jorok, kamu salah,’ tetapi menggantinya dengan bahasa yang menyemangati. Dengan begitu, kebiasaan berkata positif bisa terbentuk menjadi habit,” pungkasnya. [] Ricky

Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top