Kota Bogor

Pemkot Bogor Perangi Korupsi dengan Transaksi Non Tunai

BOGOR-KITA.com – Pemkot Bogor akan memerangi tidak pidana korupsi dengan memperkenalkan transaksi non-tunai. Hal ini dikemukakan Walikota Bogor menanggapi pertanyaan seorang mahasiswa dalam acara dialog interaktif bertajuk ‘Milenial Berbicara’ di Paseban Sri Baduga, Gedung Balaikota Bogor, Senin (13/8/2018).

“Pemerintah Kota Bogor melaksanakan investasi untuk pemberantasan korupsi dengan cara rekayasa teknologi guna menekan perilaku manusia melalui upaya meminggirkan peran manusia sedikit dan mengedepankan peran teknologi informasi. Dengan teknologi informasi akan terbangun kultur di mana menyelewengkan satu rupiah saja sudah tidak mungkin. Kita sedang menuju ke sana,” jelas Bima..

Saat ini, lanjutnya, Pemkot Bogor sudah mulai melakukan transaksi non-tunai, kecuali untuk transaksi di bawah Rp1 juta.

Baca juga  Sugeng Pertanyakan Alasan Pemberhentian Sementara Dirut PDAM Untung Kurniadi

“Ke depannya semua akan non-tunai. Demikian pula untuk APBD tidak mungkin lagi ada titipan dan segala macam karena semuanya online, semua dikunci, pakai peraturan semuanya,” tandas Bima. (rabas/adit/pri)

Bima Arya yang menjadi salah satu narasumber dalam dialog interaktif bertajuk ‘Milenial Berbicara’ itu mengemukakan pendapatnya tentang mahasiswa. di era yang semakin kompetitif saat ini.

“Yang diperlukan para mahasiswa adalah keseimbangan terhadap dua hal, yaitu kompetensi dan idealisme. Mahasiswa itu penjaga moral, tapi jangan melangkah terlalu jauh pada ranah politik dan abai masalah kompetensi,” kata Bima.

Di era kompetensi seperti sekarang, politik yang berbasis kompetensi jauh lebih dibutuhkan. “Saya ingin mengingatkan teman-teman mahasiswa, jadilah generasi yang sudah selesai dengan dirinya. Artinya, tahu mau ke mana dan punya modal untuk berbuat apa. Sisakan ruang untuk kompetensi yang lebih besar,” jelasnya.

Baca juga  77 Ribu Kepala Keluarga di Kota Bogor Dapat BST Rp600 Ribu

Mengenai unjuk rasa, Bima, mengemukakan pendapatnya, yakni sah-sah saja selama tidak mengganggu ketertiban umum. “Saya sangat memahami dunia aktivisme dan dunia birokrasi. Tapi jangan sampai idealisme digadaikan demi kepentingan politik dan kepentingan ekonomi,” terang dia. [] Admin

Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top