BOGOR-KITA.com – Pemerintah Kabupaten Bogor akan menerima hibah senilai 132 Milyar dalam bentuk teknologi pengelolaan air (water treatment) dari Pemerintah Kota Busan, Korea Selatan.
Hal itu disampaikan Bupati Bogor Ade Yasin setelah melakukan penandatanganan Letter of Intent (LoI) dengan Bupati Kabupaten Hamyang, Republik Korea, Mr Seo Chunsu di Pendopo Bupati Bogor, Cibinong, Kabupaten Bogor, Senin (29/7/2019).
“Khusus dengan Busan nanti kita ada kerja sama terkait water treatment, dan insyaallah mereka sudah menunjukkan niat baik tersebut, kalau water treatment itu private sector ya, mereka sudah niat baik kerjasama dengan kami memberikan hibah 2,8 M yang sudah terpasang di Rancamanya, lalu kami diundang ke Busan,” kata Ade Yasin.
Ade melanjutkan untuk hibah sebesar 132 Miliyar tersebut harus melalui kementerian karena jumlahnya yang besar.
“Tetapi karena nilainya besar harus lewat kementerian, baru diturunkan ke Bogor. Itu sudah fiks, tetapi syaratnya kami harus kunjungan balasan ke sana , rencananya September. Ade mengklaim, alat tersebut nantinya akan membantu PDAM Tirta Kahuripan dalam mendistrisibusikan air di Kabupaten Bogor.
“Airnya akan diambil dari air permukaan. Dan tidak mengambil dari mata air, tidak mengeksploitasi air gunung,” tambahnya.
Ade Yasin mengungkapkan pascapertemuan yang bertajuk Bogor Regency-South Korea Partnership Meeting di Hotel Aston Sentul, Rabu (1/5/2019), banyak investor Korea Selatan melirik potensi di Kabupaten Bogor khususnya pariwisata.
Dalam acara penandatanganan LoI tersebut, Ade Yasin mengemukakan segudang potensi untuk mendorong sektor pariwisata di Kabupaten Bogor, meliputi wisata alam, wahana wisata, wisata sejarah, wisata pendidikan/ edu tourism, wisata budaya, geopark pongkor, dan wisata lainnya. Demikian juga fasilitas olahraga. Kabupaten Bogor, kata Ade Yasin, memiliki segudang fasilitas olahraga seperti Stadion Pakansari, Sirkuit International Sentul, delapan lapangan golf, fasilitas paralayang, dan sejumlah fasilitas lainnya.
Kunjungan wisatawan ke Kabupaten Bogor saat ini, imbuh Ade Yasin mencapai 7,3 juta orang per tahun, ditargetkan naik menjadi 10 juta per tahun. [] Hari