BOGOR-KITA.com – Guna mendukung kota satelit Cibinong Raya dan Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) di Jawa Barat, Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (DLLAJ) Kabupaten Bogor menyatakan kesiapannya untuk memperluas Terminal Cibinong. Demikian ditegaskan oleh Kepala DLLAJ Kabupaten Bogor, R. Soebiantoro kepada PAKAR, Sabtu (11/10) di Cibinong. Dikatakannya, Cibinong membutuhkan revitalisasi sehingga bisa lebih baik.“Kami siap-siap saja untuk melaksanakan (perluasan-red.). Tinggal perintah dan kebijakan pimpinan saja,” ujar Bibin.
Ia menjelaskan, saat ini Terminal Cibinong sudah menjadi tipe A dengan luas 6 ribu meter persegi. “Kalau mau lebih bagus ya harus diperluas, ditambah sekitar 1,2 hektar lagi,” bebernya.
Dilanjutkannya, dengan tipe yang sudah disandangnya saat ini, sebenarnya Terminal Cibinong bisa melayani rute perjalanan luar kota dan luar provinsi, seperti Bandung, Merak, Jakarta hingga Jawa Tengah.
Terkait revitalisasiBibin menyarankan pemkab menggandeng pihak swasta atu investor seperti revitalisasi Baranangsiang. “Kalau Kota Bogor bisa, kenapa kita tidak?” lanjutnya.
Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Sarana Prasarana, Tata Ruang dan Lingkungan Hidup (Sarpras TRLH) pada Badan Perencanaan Pembangunan (Bappeda) Kabupaten Bogor, Suryanto Putra menjelaskan, Cibinong Raya terus disiapkan menjadi Kota Satelit dan PKW di Jawa Barat.
Guna melaksanakan hal tersebut perlu diambil sejumlah langkah, diantaranya revisi terhadap Peraturan Daerah (Perda) Nomor 19 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bogor.
Dalam revisi itu akan dimasukkan pengembangan infrastruktur serta perbaikan transportasi. “Salah satunya kita dorong pembangunan Terminal Cibinong,” paparnya.
Sesuai dengan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 19 Tahun 2008 tentang RTRW Kabupaten Bogor, Cibinong Raya masuk sebagai Kota Hirarki Orde 1.Cibinong sebagai pusat dari wilayah sekitarnya meliputi Bojonggede, Babakan Madang, Citeureup, Sukaraja, dan Tajurhalang. Cibinong juga bias menjadi kota satelit sesuai rencana tata ruang yang sudah dibuat.
Suryanto menambahkan, dalamtataran ProvinsiJawa Barat, Kabupaten Bogor dinilai sebagai salah satu pusat kegiatan wilayah (PKW), jadi bukan sekedar pusat kegiatan lokal (PKL) saja. “Kita sudah melayani wilayah sekitarnya, seperti Kota Depok dan Bekasi,” lanjutnya.
Untuk itulah pemerintah terus mengembangkan infrastruktur yang menghubungkan simpul-simpul wilayah untuk mengintegrasikan Kabupaten Bogor dengan kota/kabupaten di sekitarnya.Misalnya menghubungkan Bojonggede-Kemang sehingga membuka akses langsung ke Tangerang Selatan. Atau, membuka Poros Tengah Timur yang kini dikenal sebagai Jalur Sentul-Istana Cipanas yang menyambungkan Kabupaten Bogor dengan Bekasi dan Karawang.“Kita juga tengah membangun Stadion Pakansari bertaraf internasional yang juga dihubungkan dengan CBD (Central Bussiness District-red.) sebagai pusat perdagangan atau mall,” sambungnya.
Selain itu, Jawa Barat telah mengeluarkan peraturan daerah (perda) yang menetapkan Metropolitan Bodebekerpur (Bogor-Depok-Bekasi-Kerawang-Purwakarta) sebagai kembaran metropolitan Jakarta.“Nah, Bogor masuk di dalamnya, akan diatur dalam Cibinong, Sukaraja, Babakan Madang, Citeureup, Cileungsi, Gunung Putri dan Klapanunggal,” tandasnya. [] Harian PAKAR/Admin