Pembangunan Jalan Tambang Bogor Jangan Melewati Area Padat Penduduk
BOGOR-KITA.com, RUMPIN – Ikatan Keluarga Alumni Himpunan Mahasiswa Rumpin (IKA HMR) mendorong Pemkab Bogor dan Pemprov Jawa Barat agar memastikan rencana pembangunan jalur tambang tidak melewati kawasan padat penduduk.
Ketua Umum IKA HMR, Ibnu Sakti Mubarok, menegaskan tujuan utama pembangunan jalur tambang adalah menciptakan solusi, bukan justru menambah masalah baru bagi warga masyarakat di area tambang.
Ia menegaskan, sangat mendukung dan memahami niat baik pembangunan jalan tambang untuk mengurangi dampak lalu lintas kendaraan berat di jalan umum.
Namun faktanya, jalur yang hanya sampai Huluwarang belum sepenuhnya menjawab harapan bagi warga, khususnya di Rumpin.
“Bila jalur tersebut tetap melewati kawasan padat penduduk seperti Desa Sukasari, Tamansari, dan terutama Sukamulya, maka potensi gangguan terhadap keselamatan jiwa dan kenyamanan aktivitas warga akan tetap ada,” ujar Sakti, sapaan akrabnya.
IKA HMR menilai bahwa pembangunan jalan tambang yang tidak tersambung langsung dengan jalur tol—seperti rencana ke Tol Parung-BSD- akan menimbulkan ketimpangan baru.
“Karena selama jalan tambang itu belum terhubung secara utuh, kendaraan tambang tetap akan melintas di jalur padat penduduk yang berisiko tinggi,” tandasnya.
Ia meminta Pemkab Bogor dan Pemprov Jabar sebaiknya menghitung ulang jalur yang direncanakan. Jangan sampai proyek yang dimaksudkan sebagai solusi justru menjadi sumber masalah baru.
“Kalau koneksi ke tol komersil masih harus menunggu lama, maka proyek ini perlu dikaji ulang dari awal,” tambah Sakti.
IKA HMR juga menegaskan bahwa sangat penting untuk melakukan pendekatan pembangunan yang berorientasi pada keselamatan warga, keberlanjutan lingkungan, dan keadilan sosial.
“Jalur tambang harus dirancang secara komprehensif dengan melibatkan peran masyarakat terdampak dan para pemangku kepentingan agar benar-benar membawa manfaat bersama,” tutupnya. [] Fahry