Pembangunan Blok 1 dan 4 RSUD Kota Bogor Dilakukan Multi Years
BOGOR-KITA.com, BOGOR – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bogor melakukan pertemuan dengan pimpinan RSUD Kota Bogor terkait pinjaman dari program Pemulihan Ekonomi Nasional ( PEN) dari pemerintah pusat untuk pembangunan blok 1 dan blok 4 RSUD Kota Bogor di ruang serbaguna Gedung DPRD Kota Bogor jalan Pemuda, Tanah Sareal, Kota Bogor, Senin (21/12/2020).
Wakil Ketua DPRD Kota Bogor, Dadang Iskandar Danubrata menyampaikan, bahwa pembangunan blok 1 dan 4 RSUD Kita Bogor itu harus dilakukan secara multi years. Dengan demikian pembangunan tersebut tidak mungkin dipisah atau dibangun satu persatu, karena kedua gedung itu saling berkaitan.
“PEN ini digunakan untuk pembangunan satu tahun selesai, karena PEN ini tujuannya untuk pemulihan ekonomi nasional, sehingga dana ini digunakan untuk sesuatu yang bisa menghasilkan atau mempercepat pembangunan ekonomi di suatu wilayah, jadi tidak untuk jangka waktu yang panjang,” ungkap Dadang kepada wartawan.
Ketua DPC PDI Perjuangan ini mengatakan, bahwa Pemkot Bogor akan berkonsultasi dengan Departemen Dalam Negeri (Depdagri) mengenai aturan multi years, apakah bisa dibuat diskresi kalau misalnya pembangunan RSUD ini membutuhkan waktu lebih dari satu tahun atau multi years.
“Memang rencana Pak Wali Kota untuk menggunakan dana PEN di Kota Bogor semuanya multi years, di mana tiga proyek di antaranya multi years. Tiga proyek itu di antaranya RSUD Kota Bogor, jembatan otista, Sempur dan kawasan Suryakencana,” katanya.
Kami juga menyampaikan bahwa hampir semua pengajuan PEN disetujui seratus persen, tapi ada juga yang hanya 50 persen atau 40 persen. “Makanya kami sempat pertanyakan prioritas mana yang akan diutamakan oleh Pak Wali,” kata Dadang.
Dadang menyatakan bahwa pihaknya akan mendorong pembamgunan RSUD Kota Bogor dan Jembatan Otista, karena kedua pembangunan ini yang memenuhi persyaratan dari pencairan PEN.
“Jadi intinya kita mensupport untuk pembangunan RSUD, tinggal kita harus memastikan jangan sampai pencairan PEN ini menabrak aturan yang sudah ada, yaitu peraturan multi years, karena ini beda hal dan itu tidak mungkin dipaksakan,” jelasnya
Sementara, Dirut RSUD Kota Bogor Ilham Chaidir mengungkapkan bahwa perencanaan pembangunan RSUD Kota Bogor sudah matang, namun harus dilakukan multi years atau tahun ganda.
“Kalau hasilnya memang ada diskrasi dari aturan itu maka pembangunan bisa kita lakukan secepatnya, tapi kalau memang tidak bisa, ini belum ada keputusan,” ujarnya.
Melihat dari kontruksi, lanjut Ilham pembangunam di atas lahan seluas 17.000 meter ini diperkirakan memakan waktu lebih 1 tahun, kemudian struktur pondasi menyatu antara blok 1 dan blok 4. Untuk itu idealnya pembangunan blok 1 dan blok 4 itu dilakukan bersamaan agar mengahasilkan kontruksi bangunan yang kokoh dan terkoneksi secara teknis.
“Kalau di acc bisa masuk pada KUA PPAS perubahan, dari menteri kuangan inginnya cepat dibangun pada bulan Mei, namun kalau dilihat dari sisi regulasi dan aturan ini masih kita kaji, jadi jangan terburu membuat kesimpulan,” terangnya.
Ia menjelaskan, dalam KUA PPAS perubahan juga diatur dalam tidak bisa untuk multi years, berarti jika menurut aturan KUA PPAS tahun 2022 tapi sisinya berbunga dan itu yang dihindari.
“Kita akan berjuang terus untuk pembangunan RSUD, siapa tau kita bisa mewujudkan dengan adanya diskresi dari pemerintah pusat, sehingga hasil dari konsultasi dari Depdagri ini masih terus dilakukan mencarai beberpa alternatif untuk bisa dilaksanakan,” jelasnya.
Nantinya, tambah Ilham di Blok 1 lantai 1 dan 2 ada 56 ruangan poli yang saat ini hanya memiliki 40 ruangan itupun harus di bagi-bagi, selain itu nanti RSUD juga akan memiliki ruangan rawat inap, ICU, ICCU, NICU dan PICU sehingga bisa menjawab kebutuhan layanan masyarakat Kota Bogor.
“Lantai 2 ada ruangan poli, Lansia harus kita pisahkan, kelompok rentan kita pisahkan, belum kota harus berpikir infeksi dikala covid, kemudian lantai 3 kita akan tambah ruang rawat inap lagi sehingga kapasitasnya meningkat. Kota Bogor seringa ada tamu negara untuk itu harus punya ruangan VIP dan VVIP, nah itu kita belum punya kelas tersebut,” pungkasnya. [] Ricky