Pelaksana Proyek Double Track akan Bangun Akses Jalan RW 17 Cipaku
BOGOR-KITA.com, BOGOR – Aparatur wilayah Kecamatan Bogor Selatan bergerak cepat menyelesaikan penutupan Jalan Proyek rel ganda atau double track Bogor-Sukabumi di RW 17 Kelurahan Cipaku.
Camat Bogor Selatan Hidayatulloh beserta Lurah Cipaku Cucu Hanafi dikawal aparat gabungan TNI dan Polri mendatangi lokasi penutupan. Hasilnya Camat Bogor Selatan berhasil memediasi kedua belah pihak dan ada kesepakatan pihak pelaksana pembangunan double track akan membangun akses jalan.
Camat Bogor Selatan, Hidayatulloh mengatakan, tadi sudah dibuka akses jalan proyek, karena kedua belah pihak siap melakukan mediasi. Hasilnya PT. Nindya Karya (NK) bersedia membangun akses jalan ke pemukiman warga dibantu warga setempat.
“Itu tertuang dalam rencana pembuatan jalan akses warga. Akan dibukakan lahan sebagai jalan akses warga selebar 2 meter yang dibangun oleh PT. Nindya Karya. Kemudian akan dilakukan pengecoran beton akses oleh PT. Unggul yang juga pihak ketiga pembangun proyek double track,” ungkap Hidayatulloh, Senin (21/2/2022).
Hidayatulloh menjelaskan, bahwa pelaksanaan pembangunan jalan akan dilakukan secara simultan, tanpa menggangu kegiatan pelaksanaan proyek pembangunan rel ganda.
Sementara itu, Lurah Cipaku, Cucu Hanafi menuturkan, pihaknya langsung turun ke wilayah RW 17, setelah dimediasi oleh Camat Bogor Selatan, sudah ada kesepakatan yang intinya pihak PT. Nindya Karya sudah membuka akses jalan. Kemudian pihak PT. Unggul membantu untuk fasilitasi membangun jalannya.
“Tadi, pihak kementerian sudah mengizinkan untuk akses jalan, tinggal dimonitor aja nanti pelaksanaannya. Untuk akses jalan warga yang tertutup ini karena desain double track. Semua pihak terlait sudah berkumpul sudah sepakat lahan dua meter untuk akses jalan, termasuk PT Unggul selaku pelaksana dinding panel yang juga mereka akan membantu pengecoran,” terang Hanafi.
Hanafi memaparkan, sejak awal sudah ada usul dari warga, untuk membuat Jembatan Penyebrangan Orang (JPO) di RW 17 ini, tetapi tidak bisa direalisasikan secara cepat.
“Dari awal akses JPO sudah diusulkan, tapi prosesnya panjang dengan Kemenhub. Dan baru tadi informasinya sudah proses lelang. Tapi warga butuh akses jalan sekarang, bukan besok-besok. Jadi nantinya akan ada JPO juga selain jalan yang saat ini tengah dibangun,” paparnya.
Hanafi mengaku, hal ini bukan kali pertama terjadi, sebelumnya di RW 10 juga terjadi hal serupa, namun sudah bisa diselesaikan dengan pembangunan JPO.
“Permintaan warga tidak lain-lain. Yang penting itu akses jalan, karena kepentingan masyarakat itu,” tutupnya. [] Ricky