BOGOR-KITA.com – Pencegahan tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak adalah hal penting. Untuk itu kami membuka stan dan bazar di acara Seminar Interaktif Perempuan Wirausaha di Gedung Tegar Beriman untuk menyebarluaskan informasi tentang hal tersebut.
Hal itu dikemukakan Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan Dan Anak (P2TP2A ) Kabupaten Bogor, Euis Kurniasih Hidayat, kepada wartawan BOGOR-KITA.com di Bogor, Jumat (3/5/2019).
Menurut Euis data kekerasan terhadap anak cenderung naik dari tahun ke tahun. Untuk kasus perdagangan manusia di tahun 2019 Euis belum menerima pengaduan.
“ Trafficking di tahun 2019 belum ada Pengaduan. Semoga saja tidak ada,” harapnya.
Euis menuturkan upaya – upaya yang dilakukan oleh P2TP2A untuk menekan angka kekerasan terhadap anak dan perempuan. “Tentunya sosialisasi pencegahan melalui penyebaran informasi, pemasangan banner dan baliho, sosialisasi di media cetak dan electronik dan di media sosial,” terang dia.
Euis menilai pencegahan perilaku kekerasan terhadap anak dan perempuan merupakan tanggung jawab semua stakeholder baik di pemerintahan, lembaga masyarakat, para kelompok peduli, kalangan akademisi, sekolah – sekolah dan termasuk juga Aparat Penegak Hukum (APH).
Maka dari itu Euis berharap kepada APH agar memberikan hukuman yang setimpal untuk memberikan efek jera kepada pelaku.
Di kegiatan tersebut, P2TP2A Kabupaten Bogor menggandeng SMA Widya Insan Sejati sebagai mitra.
“Kegiatan tadi itu merupakan kegiatan pelaksanaan Program Kerja GOW (Gabungan Organisasi Wanita) Kabupaten Bogor di bawah pimpinan Ibu Hj. Ratih Sunarti, S.H, MM. Saya, Euis Kurniasih Hidayat, hadir disitu karena diundang sebagai Dewan Kehormatan GOW,” pungkasnya. [] Hari