Neta S Pane: Selamat Jalan Kawan, Petrus Barus
Oleh: Neta S Pane
(Ketua Presidium Indonesia Police Watch)
BOGOR-KITA.com, BOGOR – Aku mengenalnya di saat Soeharto berkuasa penuh. Jauh sebelum reformasi yang menumbangkan rezim Orde Baru. Sekitar tahun 1980an. Dia, Petrus Barus tokoh aktivis mahasiswa pendiri Pijar, sebuah gerakan anti Soeharto yang kerap diciduk penguasa Orde Baru.
Tak heran jika di setiap aksi demonstrasi mahasiswa di Jakarta, aku kerap bertemu dengan Petrus Barus. Suatu ketika di tahun 1988 aku melihat Petrus sedang aktif berdemonstrasi dalam Komite Penurunan Tarif Listrik. Mahasiswa Jakarta Bandung bergabung jadi satu. Mereka long march dari Tugu Tani hendak menuju Istana Merdeka, pas di Stasiun Gambir, mereka dikepung aparat keamanan. Seluruh demonstran diangkut dengan sejumlah truk tentara ke Polres Jakarta Pusat.
Selepas magrib aku menemuinya di polres. “Sebentar lagi kami disuruh pulang. Kami mau dikasih Nasi Padang dulu sama polisi. Lumayan lah dari siang belum makan nih. Setelah makan baru kami pulang,” ujarnya sambil tertawa.
“Ada yang dipukuli?,” tanyaku, dia menggeleng.
Bertahun tahun tak ketemu, hingga suatu saat di tahun 1997, saat kami sedang mempersiapkan penerbitan koran Berita Buana milik Bakrie, Petrus muncul dibawa Eddy Junaidi juga pendiri Pijar.
“Dia mau jadi wartawan. Petrus biar jadi wartawan Ekonomi aja,” kata Eddy.
Berbagai pengalaman menarik kami jalani bersama, bersamaan dengan perjalan Petrus Barus dari aktivis menjadi jurnalis. Di awal reformasi, menjelang kejatuhan Soeharto banyak liputan dan isu menarik yang kami gali dan suguhkan di Berita Buana.
Terakhir, Petrus mengundangku ke Bogor. “Kita makan makan di restoran ya,” ujarnya. Petrus membawa anak, istri dan personelnya di media Bogor Kita miliknya. Dia sudah jadi bos sekarang. Dan inilah untuk pertama kalinya Petrus mentraktir gue. Biasanya, selalu gue yang mentraktir dia. Kami ngobrol ngalir ngidul hingga tengah malam hari.
Saat awal Ramadhan, anaknya berkabar bahwa Petrus masuk rumah sakit EMC Sentul City. Belum sempat aku membesuknya, kembali anaknya mengabari bahwa Petrus sudah sembuh dan sudah kembali ke rumah. Petrus sempat seminggu menjalani pemulihan di rumah.
Dan di malam takbiran Petrus Whatsapp ke aku untuk mengucapkan “selamat Idul Fitri, mohon maaf lahir batin”.
Dan tanggal 14 Mei pukul 21.30 aku mendapat kabar Petrus Barus telah dipanggil Illahi. Selamat jalan kawan…. semoga amal ibadahmu diterima Allah SWT. Alfatihah….
Tulisan ini diposting Neta S Pane di akun Facebooknya dan telah diizinkan untuk ditayangkan di BOGOR-KITA.com.
Petrus Barus merupakan pemimpin umum BOGOR-KITA.com, wafat di RSUD Ciawi Kabupaten Bogor, Jumat 14 Mei 2021, 21.05 WIB. Almarhum dimakamkan di Giritama, Desa Tonjong, Kecamatan Tajurhalang, Sabtu 15 Mei 2021. []