Kota Bogor

Neng Eem Tampung Aspirasi Masyarakat Bogor Selatan

BOGOR-KITA.com, BOGOR – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Neng Eem Marhamah Zulfa Hiz melakukan reses di tiga titik di wilayah Kecamatan Bogor selatan Yaitu di Kelurahan Mulyaharja dan Kelurahan Pamoyanan.

Di titik pertama, politisi Partai PKB ini menyempatkan diri untuk meninjau sekaligus memastikan kondisi empat rumah warga penerima program Bantuan Stimulan Pembangunan Swadaya (BSPS) 2019 dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, tepatnya di RT02 RW 11 di Kelurahan Mulyaharja.

Neng Eem mengatakan, DPR RI sudah menganggarkan untuk program BSPS pada tahun ini. Untuk di Kecamatan Bogor Selatan sendiri dana program BSPS sekitar Rp11 miliar yang dialokasikan untuk 280 unit rumah.

Baca juga  Ibnu Ariebowo Reses, Serap Aspirasi Konstituen di Kota Bogor

“Saya tadi mengumpulkan beberapa penerima BSPS untuk mengetahui misalkan ada keluhan dan sebagainya dari warga. Saya ingin menjalankan fungsi pengawasan, jangan sampai dianggarkan tidak maksimal, dalam artian rumah-rumah tidak terbangun dan sebagainya,” Ucap Neng Eem usai dialog dengan warga di aula Kelurahan Mulyaharja, Rabu (11/3/2020).

Dalam pertemuan tersebut, ia memastikan bahwa program BSPS di wilayah Kelurahan Mulyaharja berjalan dengan baik, begitu juga swadaya dari masyarakat setempat yang berperan aktif dalam program ini.

“Jadi BSPS ini stimulan, tidak murni hanya anggaran dari pemerintah, tetapi juga ada swadaya dari masyarakatnya, mungkin tenaga untuk tukang dan sebagainya,” katanya.

Oleh karena itu, lanjut Neng Eem, program BSPS ini perlu ada kerjasama terutama dengan tokoh masyarakat, misalkan RT RW setempat yang berperan aktif agar realisasi dana bantuan yang dinilainya minim ini dapat mewujudkan sebuah rumah yang layak huni.

Baca juga  Reses, Prasetyawati Bagikan Masker di Ciangsana

“Setiap penerima BSPS itu Rp17,5 juta dan dengan anggaran sebesar itu tidak cukup, sehingga harus ada juga swadaya atau gotong royong dari masyarakat dalam membangun rumah tidak layak huni ini, termasuk kerjasama steakholder baik aparatur kelurahan, Babinkantibmas, Babinsa dan RT RW serta tokoh masyarakatnya,” terangnya.

Selain program BSPS, Neng Eem juga menyampaikan kegiatan yang menjadi fokus dirinya mengenai pembangunan turap di Yayasan Nurul Fara Awal di Kelurahan Pamoyanan. KemenPUPR mengucurkan anggaran untuk pembangunan turap sebesar Rp9 miliar.

Selain itu, Neng Eem juga mendapatkan aspirasi dari warga terkait pembangunan turap di tanah makam bantaran kali Cigading yang sempat mengalami longsor beberapa waktu lalu.

Baca juga  200 Mahasiswa Unpak Ikut Reses Zaenul Mutaqin

“Saya juga menerima aspirasi warga untuk penanganan tanah makam yang longsor. Tadi Pak Sekcam meminta agar area tersebut dibangun turap agar tidak terjadi longsor lagi. Saya lihat di perubahan tahun ini mungkin tidak ada, tapi saya akan perjuangkan berkoordinasi dengan Dinas PUPR di sini (Kota Bogor),” tandasnya. [] Ricky

Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top