Regional

Meski Terlambat dan Minim Anggaran, Pengalihan Dana Infrastruktur Jabar Pada Obat-obatan Dirasa Pas

BOGOR-KITA.com, Kota Bandung – Sebelas proyek insfrastruktur Jawa Barat tahun 2021 senilai Rp140 milliar  dihentikan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil demi penanganan Covid 19 di Jabar yang dialih fungsikan pada obat obatan.

Menanggapi hal tersebut anggota DPRD Jabar Daddy Rohanady mengatakan, sudah lama Komisi IV meminta revisi anggaran 2021 bahkan sejak pembahasan APBD.

“Kita sudah minta peninjauan terhadap angka Rp2,2 trilliun, karena mau tidak mau, suka tidak suka harus ada anggaran untuk penanggulanagan covid,” ujar Daddy saat dihubungi Humas DPRD Jabar, Kamis, (8/7/2021).

Daddy menyebut, di satu sisi pihaknya sangat senang karena menunjukkan apa yang disuarakan akhirnya direalisasikan sekarang walaupun terlambat. Selain itu pihaknya juga meminta angka anggaran bisa jadi dinaikkan karena, DPRD Jabar sempat menolak besaran volume anggaran untuk pembangunan alun-alun yang dirasa sangat besar.

Baca juga  Komisi V DPRD Jabar Apresiasi Capaian UPTD PSRL dan PMP Bandung

“Sebenarnya sudah lama kawan- kawan meminta revisi anggaran 2021 bahkan sejak pembahasan APBD, kita minta peninjauan terhadap angka yang 2,2 trilliun itu, tapi karena waktu yang tidak memungkinkan akhirnya tetap jalan,” sebutnya.

Menurut Daddy, apapaun risikonya harus diterima demi penanggulangan Covid-19 dan keputusan gubernur tersebut menjadi apresiasi pihaknya.

“Belakangan mau tidak mau, suka tidak suka harus ada sejumlah anggaran untuk penanggulangan covid dan kemudian pak gubernur mengambil sebuah diskresi atau keputusan terkait 11 item infrastruktur senilai 140 miliar,” tuturnya.

“Pembangunan alun alun dan apalagi sempat ramai juga di media sosial pembangunan Tugu Kujang di Sumedang yang memakan anggaran cukup besar,” sebut Daddy.

Baca juga  Landasan Pacu 3.000 meter Bandara Kertajati Digunakan April 2019

Alokasi anggaran penanganan covid yang hanya untuk dua bulan kedepan menurutnya dirasa belum cukup dan membutuhkan dana yang lebih besar untuk penanggulangan covid di Jawa Barat, apalagi ditambah dengan adanya kebijakan pemberian obat gratis untuk yang melakukan isolasi mandiri.

“Kita masih memerlukan dana yang jauh lebih besar lagi untuk menangulangi beban- beban terkait dengan Covid-19 ini, apalagi di Pikobar sudah launching pelayanan pemberian obat gratis kepada mereka yang melakukan isolasi mandiri,” katanya.

Daddy berharap agar ada informasi yang jelas dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat terkait 11 pekerjaan infrastruktur yang dipangkas serta menerangkan peruntukkannya, sehingga pihaknya bisa mendapatkan solusi yang terbaik untuk Jawa Barat.

Baca juga  Corona Depok dalam Sepekan: Tertular 63, Sembuh 47, Meninggal 3

“Apakah 140 milliar itu hanya untuk penanggulangan obat yang isolasi mandiri atau untuk apa ? dan kita tidak bisa yakin bahwa pandemi akan berakhir 2 bulan lagi, jadi kita butuh solusi sejak awal sehingga pihaknya dan Pemerintah Daerah dapat saling berkomunikasi untuk menuntaskan bersama kondisi sekarang,” tutup Daddy. [] Hari /Humas DPRD Jabar

Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top