Kota Bogor

Meninggal 8 Orang, Ketua Gugus Tugas Covid-19 Kota Bogor Kecolongan

BOGOR-KITA.com, BOGOR –  Ketua Gusgus Tugas Covid-19 Kota Bogor kecolongan. Hal ini dikemukakan mantan Wakil Walikota Bogor Usmar Hariman menanggapi jumlah yang meninggal terkait corona di Kota  Bogor yang mencapai 8 orang.

Jumlah yang meninggal sebanyak 8 orang ini, masuk kategori cukup besar mengingat jumlah yang meninggal di seluruh Jabar menurut Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Jawa Barat, update Jumat (27/3/2020)  pukul 11.30 WIB,  sebanyak 11 orang. Data orang meninggal di Jabar ini tentunya merupakan akumulasi korban meninggal dari 27 kabupaten kota yang ada di Jabar. Ini berarti orang yang meninggal di Kota Bogor terkait corona lebih dari 75 persen dibanding jumlah yang meninggal di seluruh Jabar, atau hampir 10 persen dibandingkan jumlah orang yang meninggal secara nasional sebanyak 87 orang pada Jumat (27/3/2020).

Baca juga  Iman Optimistis Tiga Sekolah di Kota Bogor Juara LSS Tingkat Provinsi

“Ini tim gugus tugas kecolongan, semua fokus ke yang positif, ternyata yang meninggal kebanyakan dari fase Pasien Dalam Pengawasan atau PDP,” kata Usmar, Jumat (27/3/2020) malam.

Dalam kondisi ini, kata Usmar, semua orang sama, PDP, ODP, atau positif, tidak boleh dibeda bedakan.  “Meninggalnya kasus yang masih dalam fase PDP mengindikasikan gugus tugas telah abai,” kata Usmar.

Usmar menilai, gugus tugas harus segera mengisolasi seluruh pasien PDP yang ada di Kota Bogor dengan penanganan standar maksimal. “Di tempat lain kasus positif banyak yang sembuh, ini pasien dalam pengawasan atau PDP justru banyak meninggal, ironis ini,” kata Usmar.

Usmar mengimbau gugus tugas segera melakukan penanganan pasien PDP secara maksimal. “Ini menyangkut nyawa rakyat,” kata Usmar lagi.

Baca juga  2019, Bapenda Kota Bogor Target Penerimaan PAD Rp947 Miliar

Usmar menyadari, bahwa  hal ini terjadi karena begitu banyaknya kekurangan SDM tenaga medis. Kalau ruang isolasi yakin cukup , dengan menjadikan RSUD jadi rujukan. Alat Perlindungan Diri atau APD mungkin sudah dapat bantuan dari propinsi dan pusat, masalahnya sekarang tenaga medis ini tidak bisa dipaksakan, mereka pun perlu istirahat dan diamankan kesehatannya.

“Maka sangat perlu segera ketua gugus tugas ambil langkah-langkah strategis atas kejadian-kejadian ini, masyarakat di sisi lain sudah berbondong bondong memberikan bantuan, sekali lagi penanganannya wajib paripurna dari sejak ODP, PDP, positif .

“Manfaatkan ruang-ruang gedung RSUD rawat inap yang baru untuk ruang isolasi pasien dalam pengawasan, jangan biarkan mereka di rumah masing-masing, itu salah dan keliru. Tambah tenaga medis terutama untuk mengawasi dan merawat pasien PDP,” tutup Usmar. [] Hari

Baca juga  Kemen PUPR Hibahkan Aset BMN Rp 2,8 Miliar Untuk Kota Bogor
Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top