BOGOR-KITA.com, BOGOR – Risiko penularan virus covid-19 terjadi ketika sirkulasi udara di ruangan kantor kurang berjalan dengan baik. Kondisi ini semakin diperparah jika ada banyak orang di ruangan itu. “Makanya kita imbau perkantoran untuk menerapkan 50 persen WFH (bekerja dari rumah), terlebih bagi yang memiliki penyakit bawaan atau ibu hamil. Kemudian kita akan fungsikan taman-taman kota untuk tempat rapat,” kata Wali Kota Bogor Bima Arya, Rabu (14/10/2020).
Data menunjukkan, bahwa perkantoran menjadi salah satu klaster penularan cukup tinggi di Kota Bogor. “Kita perketat pengawasannya di perkantoran. Kantor-kantor itu harus punya Satgas sendiri untuk Covid. Karena klaster keluarga ini setelah didalami banyak dari perkantoran juga,” ujar Bima Arya .
Bima menjelaskan, di lingkungan Balai Kota Bogor, untuk rapat dalam waktu lama dengan melibatkan banyak dinas, pihaknya menggelar rapat di luar ruang, seperti taman. “Rapat-rapat ini kita larang di dalam ruangan. Bagi kantor (pemerintahan maupun swasta) yang ingin rapat silakan gunakan taman atau outdoor.
“Pemerintah kota juga sering gunakan Taman Ekspresi. Tapi nanti silakan di taman manapun. Tinggal berkoordinasi saja dengan Bidang Pertamanan (Disperumkim). Kita dorong untuk rapat atau aktivitas di luar. Ini salah satu manajemen risiko penularan di kantor,” tambahnya.
Bagi instansi swasta maupun pemerintahan yang ingin memanfaatkan taman untuk rapat, bisa menghubungi Bidang Pertamanan Disperumkim Kota Bogor di nomor 087788642102, minimal menginformasikan 3 hari sebelum pelaksanaan rapat.
Waktu rapat pun diatur, yakni dari Senin-Jumat pada jam 08.00 – 16.00 WIB. Tak lupa, untuk tetap mematuhi protokol kesehatan. Untuk sementara, lokasi yang bisa dimanfaatkan adalah Taman Ekspresi, Taman Peranginan, Taman Heulang, Taman Kencana dan Lapangan Kresna. [] Hari/prokompim