BOGOR-KITA.com – Saya masuk bursa pemilihan ketua Kamar Dagang Dan Industri (Kadin) Kabupaten Bogor karena merasa bertanggungjawab atas maju mundurnya dunia usaha di Kabupaten Bogor. Saya maju karena membawa konsep perubahan bagi Kadin ke depan.
Hal tersebut dikemukakan salah satu kandidat ketua Kadin Kabupaten Bogor H. Madekan di Kota Bogor, Kamis (21/2/2019).
Pemilihan ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kabupaten Bogor periode 2019-2024 pada musyawarah kabupaten (Muskab), diprediksi bakal alot. Bahkan, sulit untuk dipaksakan dengan sistem aklamasi. Musababnya, sudah dipastikan ada tiga bakal kandidat yang mendaftar dan siap bertarung memperebutkan tahta nomor satu Kadin. Tiga kandidat ini Madekan A. Sakim, H. Ade Mahdizar dan H. Rudy Ferdian (petahana).
Tampilnya Madekan dalam bursa ketua menjadi kejutan sekaligus angin segar bagi pelaku dunia usaha anggota Kadin. Sebab, pria 60 tahun ini dikenal sebagai aktivis lembaga swadaya masyarakat Komite Reformasi dan Keadilan (LSM Korek). Padahal, sampai saat ini ia termasuk pengusaha tambang (galian tanah) sukses di wilayah Bogor Barat, Kabupaten Bogor.
Wajar selama ini tidak banyak yang tahu alumni Ponpes Gontor Jawa Timur dan Ponpes Tebu Ireng itu seorang pengusaha tulen dan terbilang getol merintis wirausaha. Sebab, aktivitas usahanya tidak bersentuhan dengan sumber dana pemerintah, baik APBD maupun APBN. Sehingga, hanya sedikit pelaku usaha Bogor yang tahu Madekan murni pengusaha dengan latar belakang santri dan aktivis LSM.
Lalu apa saja kegiatan usaha Bos PT. Galuga Jaya Group ini? Sebenarnya banyak bidang usaha yang sudah dia jalani. Mengawali wirausaha dengan bendera CV Kirata pada tahun 1977. Saat itu, Madekan menjadi kontraktor rekanan pemerintah daerah. Namun, ia hanya mampu bertahan tujuh tahun. Ia akhirnya memilih mundur dari jasa kontruksi dengan banyak pertimbangan.
“Saya coba memulai usaha murni yang sumber pembiayaannya bukan dari pemerintah. Bukan berarti anti APBD atau APBN, tapi saya ingin benar-benar mandiri dalam melaksanakan ikhtiar usaha,” ungkap Madekan saat ditemui wartawan di Kota Bogor, Kamis (21/2/19) petang.
Medio 1985 sampai 1990, Madekan mulai merintis usaha jual beli tanah. Sambil berjalan, warga Kampung Sinar Harapan, Desa Galuga, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor ini, melebarkan sayap dengan membuka usaha penggemukan sapi dan rumah potong hewan di Galuga. Usaha pemotongan sapi dijalani Madekan selama 15 tahun.
Kendati usaha peternakannya cukup maju pesat, Madekan masih berkeinginan melebarkan sayap usaha. Ia juga sempat membuka toko material dengan bendera CV. Rizky Mas. Tidak hanya itu, Madekan juga mengepakan sayap usahanya di ekspor meubel dari Jepara. Dia terpaksa menghentikan usaha ekspornya karena krisis moneter.
Setelah lama berjibaku dengan dunia usaha, Madekan A. Sakim, mulai mengurangi ritme usahanya, meski tak rehat total. Direktur Utama PT. Galuga Jaya Group ini memilih bergerak mengadvokasi masyarakat bersama LSM Korek.
“Yang pasti, saya masuk bursa karena merasa bertanggungjawab atas maju mundurnya dunia usaha di Kabupaten Bogor. Saya maju karena membawa konsep perubahan bagi Kadin ke depan,” tandasnya. [] Fadil
