Abdul Fatah
BOGOR-KITA.com – Salah kaprah mengklaim perayaan Cap Go Meh yang jatuh tanggal 15 maret 2015, sebagai pesta rakyat Bogor. Hal ini dikemukakan Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Masyarakat (LEKAT), Abdul Fatah dalam siaran pers yang diterima Redaksi BOGOR-KITA.com, Rabu (4/3/2015) malam.
Fatah mengemukakan, LEKAT Kota Bogor merasa keberatan jika perayaan Cap Go Meh dari saudara kita umat Konghucu dijadikan sebagai pesta rakyat Bogor. Karena kegiatan tersebut dilatarbelakangi oleh kegiatan budaya atau keagamaan dari umat Konghucu, sehingga sungguh tidak tepat jika itu dianggap sebagai pesta rakyat Bogor.
“Pesta rakyat Bogor harusnya saat moment Hari Jadi Bogor atau Hari Kemerdekaan RI, tidak dalam satu kegiatan keagamaan salah satu agama. Sehingga, sekarang wajar kalau sebagian masyarakat Kota Bbogor merasa adanya ketidakadilan pemkot ke salah satu agama, walau saat ini kehidupan beragama di Kota Bogor sangat harmonis,’ kata Fatah.
Selain itu, mengapa perayaan yang sekarang dijalankan jauh lebih besar dukungan daripada kegiatan Hari Jadi Bogor atau Hari Kemerdekaan RI? “Kami berharap kegiatan sekarang ini jangan diklaim sebagai pesta rakyat Bogor, kembali saja ke sebelumnya atau buat namanya "Semarak Perayaan Cap Go Meh Kota ogor,” kata Fatah.
Pemkot Bogor, imbuh Fatah, harus introspeksi mengapa ketika kegiatan Hari Jadi Bogor tidak mampu membuat acara semeriah ini, dan terkesan pemkot justru menumpang citra di acara ini.
“Kalau acara keagamaan atau budaya umat Konghucu diadakan pesta rakyat, maka wajar nanti kalau pemkot diminta mengadakan pesta rakyat sesemarak ini saat 1 Muharam, saat Natal, saat Hari Raya Waisak dan lain lain. Untuk itu kami mohon Pemkot Bogor mengoreksi kegiatan ini dan kami mohon saudara-saudara kita dari umat Konghucu agar lebih khusuk dalam beribadah tanpa dipaksakan sebagai kegiatan pesta rakyat,” tutup Abdul Fatah. [] Admin
