Kota Bogor

Liput Tes Swab Mitra 10, Seorang Wartawan Diintimidasi

BOGOR-KITA.com, BOGOR – Seorang wartawan Radar Bogor bernama Sofyansyah diduga mendapat perlakuan intimidatif saat meliput swab test covid-19 karyawan toko bangunan Mitra 10 di Jalan Soleh Iskandar, Tanah Sareal, Kota Bogor.

Sofyansyah menceritakan peristiwa tersebut berawal saat dirinya masuk ke Mitra 10 bersama rombongan Dinas Kesehatan Kota Bogor yang akan melaksanakan swab test covid-19 sekitar pukul 08.00 WIB.

“Sengaja datang pagi biar bisa masuk, ada mobil-mobil masuk dari dinkes. Saya ikut masuk sempat ditanya satpam saya bilang dari media akhirnya bisa masuk. Karena kegiatannya belum mulai, saya nunggu di parkiran motor,” kata Sofyansyah, Kamis (18/6/2020).

Sekitar 30 menit kemudian, swab test terhadap karyawan Mitra 10 pun dimulai dan ia perlahan mengambil foto proses pengambilan sampel menggunakan ponsel miliknya.

Baca juga  Ketua DPRD Kabupaten Bogor Covid-19, Anggota Swab Test, Hasilnya Negatif

“Pas kelihatan mulai ada kesibukan saya ambil gambar pake handphone, baru tiga kali foto terus mereka curiga. Ada empat sampai lima orang nyamperin nanya dari mana. Saya jawab dari media ikut rombongan dinkes tadi, terus mereka minta tanda pengenal,” jelasnya.

Kemudian, kata dia, beberapa orang yang menghampirinya melakukan intimidasi dengan menyuruh menghapus foto dari handphone sambil membentak.

“Suruh dihapus gambar saya, saya kasihlah ke mereka akhirnya dihapus. Terus ada orang sepertinya atasan mereka juga nyuruh periksa whatsapp, belum puas mereka juga minta KTP sama kartu pers terus difoto. Sambil bentak-bentak juga dia bilang ini internal karyawan,” jelasnya.

Sementara, Manajer Operasional Mitra 10 Rully Diantino membenarkan bahwa sedang dilakukan swab test covid-19 terhadap 74 karyawan.

Baca juga  Patok GSS Ciliwung Ruas Cibuluh Bikin Warga Resah

“Iya betul ada swab untuk seluruh karyawan, jumlah karyawan kita cuma 73 pak,” ucap Rully, saat dikonfirmasi.

Ketika ditanya terkait intimidasi terhadap wartawan yang tengah meliput dengan menghapus gambar secara paksa, Rully mengaku tidak mengetahui.

“Saya enggak ngerti tidak ada orang yang ini. Sekarang ini tidak ada orang yang boleh masuk. Enggak mungkin masuk kan kita tutup. Cuma ada dari dinkes doang,” katanya. [] Ricky

Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top