KPAD Kabupaten Bogor Dukung Polisi Usut Tuntas Pembacokan Simpang Pomad
BOGOR-KITA.com, BOGOR – Anggota Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) Kabupaten Bogor Asep Saepudin mendukung pihak kepolisian untuk mengusut tuntas kasus pembacokan siswa SMK di Simpang Pomad yang menewaskan AS (15) warga Sukaraja Kabupaten Bogor.
“Turut berduka cita atas korban pembacokan siswa SMK di Simpang Pomad. Semoga keluarga korban diberikan ketabahan. Kami sangat mengecam keras atas aksi brutal dang dilakukan pelaku siswa yang mengakibatkan korban jiwa tersebut,” ujar Asep Saepudin, Kamis (16/3/2023).
KPAD Kabupaten Bogor mendukung aparat penegak hukum mengusut tuntas dan menangkap semua pelaku pembacokan untuk diproses sesuai sistem perundang-undangan dan peradilan anak, bagi pelaku usia anak.
“Tentu tidak cukup pada proses hukum saja, tetapi juga harus ditelusuri akar permasalahannya, apa saja yang mengakibatkan siswa berbuat demikian,” ungkap Asep.
Asep juga menyebut beberapa faktor penyebab terjadinya tindak kekerasan yang dilakukan oleh pelajar.
“Tentu kemungkinannya ada banyak faktor, diantaranya belum efektifnya keberadaan satgas pelajar, kurangnya kerjasama yang tegas dan mengikat antara penyelenggara pendidikan baik Dinas Pendidikan dan sekolah dengan orang tua dan lingkungan masyarakat sekitar dalam pengawasan anak ketika di luar sekolah,” terang dia.
KPAD Kabupaten Bogor berharap agar pemerintah daerah menerbitkan Perbup/Perwali tentang Jam Belajar Masyarakat, Jam Malam dan peraturan serupa.
“Yang intinya melibatkan semua unsur dalam pengawasan terhadap anak-anak kita. Karena pengawasan terhadap anak merupakan tanggung jawab kita bersama,” lanjut Asep.
Kata dia, di antara faktor penyebab lainnya, adanya pewarisan permasalahan dari senior ke juniornya di masing-masing sekolah. “Sehingga tidak sedikit siswa yang terdoktrin negatif sehingga mewarisi kebencian dan permusuhan yang berkepanjangan, padahal anak yang baru tidak tahu-menahu apa-apa,” tandasnya. [] Hari