Kab. Bogor

KPAD Angkat Bicara soal Tawuran Pelajar di Ciseeng

Sekretaris KPAD Kabupaten Bogor, Drs. Erwin Suriana, M.Si.

BOGOR-KITA.com, PARUNG – KPAD Kabupaten Bogor ikut angkat bicara terkait tawuran pelajar yang menewaskan satu orang di Ciseeng.

KPAD Kabupaten Bogor mengaku sangat prihatin dan berharap agar peristiwa aksi tawuran pelajar tersebut tidak berulang dan bisa segera ditangani.

Hal ini disampaikan Sekretaris KPAD Kabupaten Bogor, Drs. Erwin Suriana, M.Si pada wartawan saat dimintai tanggapan serta analisisnya soal tawuran pelajar pasca bentrok antar pelajar SMK di wilayah Kecamatan Ciseeng.

Ia menjelaskan, tawuran pelajar itu melibatkan massa. Jadi terkadang tidak ada laporan yang masuk baik bersifat preventif ataupun kuratif.

Oleh karena hal ini menyangkut ranah pidana biasanya langsung ke aparat penegak hukum.

Baca juga  Penataan Kawasan Wisata Puncak Direspons Positif Presiden Jokowi

“Kecuali jika ada korbannya masih anak – anak dan memerlukan adanya pendampingan, baru KPAD bertindak ataupun meminta perlindungan dari intimidasi pihak lain,” ungkap Erwin Suriana, Rabu (7/2/2024).

Ia memaparkan, penyebab umum terjadinya tawuran bisa terjadi dari hal – hal sepele sebagai bentuk kenakalan remaja dan ego masing masing pelaku yang kemudian dimanfaatkan segelintir orang yang melakukan provokasi untuk terjadinya tawuran antar pelajar.

“Dan bisa saja itu direkayasa untuk agenda beberapa pihak yang memanfaatkan para pelaku untuk mengganggu stabilitas keamanan,” imbuhnya.

Erwin menuturkan, langkah yang harus dilakukan adalah deteksi dini dari aparat keamanan pada daerah daerah rawan tawuran. Dan sering melakukan razia kendaraan yang ditumpangi para pelaku.

Baca juga  Pemkab Bogor Ekspose Program Kompetitif ke Pemprov Jabar

“Karena dari adanya pelanggaran lalu lintas seperti knalpot brong, berboncengan tanpa memakai helm dan kebut kebutan seringkali memicu terjadinya aksi tawuran,” ujarnya.

KPAD Kabupaten Bogor berharap pihak keamanan dari lintas sektor, satuan pendidikan dan partisipasi masyarakat bisa ditingkatkan guna mencegah aksi tawuran. Dan termasuk peran orang tua yang harus selalu mengawasi kegiatan anak – anaknya ketika di luar rumah.

KPAD Kabupaten Bogor, lanjutnya, sudah sering menyampaikan soal rekomendasi penanganan terkait tawuran kepada pihak pihak terkait termasuk Disdik, Satpol PP dan pihak penegak hukum.

“Rekomendasi tersebut KPAD sampaikan saat rapat koordinasi lintas sektoral yang difasilitasi pemerintah daerah. KPAD juga melakukan sosialisasi bahaya dan pencegahan tawuran pelajar baik di masyarakat maupun sekolah,” tukas Erwin Suryana.

Baca juga  Bank Tegar Beriman Tawarkan Pinjaman Kepada PPPK yang Baru Dilantik, Ini Syaratnya

Sementara itu, Komisioner KPAD Kabupaten Bogor Asep Saepudin menambahkan, untuk antisipasi ke depan, boleh juga dilakukan giat pembinaan bagi para pembuat dan pedagang sajam seperti celurit, samurai, pedang dan lainnya.

“Jadi tidak asal membuat pesanan dan tidak asal menjual senjata tajam saja. Harus ditanyakan dan dicek terlebih dulu siapa pembeli nya, apalagi jika pembelinya bukan orang dewasa,” pungkasnya. [] Fahry

Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top