Kab. Bogor

Korban Longsor Leuwiliang Sebut Penanganan Lebih Cepat Saat Ade Yasin Menjabat

Abdul Muis menunjukan rumahnya yang rata dengan tanah akibat bencana banjir bandang dan longsor yang terjadi di wilayah perkebunan teh Cianten, Leuwiliang, Kabupaten Bogor.
Abdul Muis menunjukan rumahnya yang rata dengan tanah akibat bencana banjir bandang dan longsor yang terjadi di wilayah perkebunan teh Cianten, Leuwiliang, Kabupaten Bogor.

BOGOR-KITA.com, LEUWILIANG – Abdul Muis (39),  warga RT 03/RW 09 Kampung Pangkalan Limus, Desa Purasari, Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor yang menjadi salah seorang korban longsor menyatakan penanganan bencana lebih cepat saat Ade Yasin menjabat sebagai Bupati Bogor.

Abdul Muis tak menyangka rumah yang sudah dihuninya selama 13 tahun itu hancur diterpa longsoran.

Saat kejadian, Rabu (22/6/2022) sore, ia bahkan sedang menolong tetangganya yang terendam banjir. Saat itu hujan deras, kata Muis, petir dan angin kencang.

“Tetangga saya rumahnya kebanjiran jadi saya bantu evakuasi barang-barangnya ke dekat rumah saya. Saat itu terdengar gemuruh lalu tebingan di belakang rumah saya tiba-tiba ambrol menimpa rumah saya,” kata Muis, saat ditemui, Rabu (29/6/2022).

Muis mengaku bersyukur kedua anak dan istrinya terhindar dari marabahaya. Namun, harta bendanya kini lenyap tak bersisa. “Yang tersisa hanya baju yang saya dan anak istri pakai saja,” ujarnya pelan.

Pria yang berprofesi sebagai penjual sate keliling itu kini tinggal di rumah kerabatnya. Sementara rumahnya rata dengan tanah. Semua barang berharga yang menjadi aset berharganya lenyap tak bersisa.

Baca juga  4 Langkah Cegah dan Awasi Potensi Kebocoran Uang Samisade

“Jika ada pilihan evakuasi, saya mau saja asal tidak jauh dari saudara-saudara saya di sini,” kata Muis.

Muis mengaku sudah mendapatkan sembako dari relawan yang berhasil menembus wilayahnya melewati 16 titik longsoran yang memutus akses jalan ke wilayahnya.

“Baru hari ketiga ada bantuan sembako, itu pun relawan yang berjalan kaki dari bawah (Leuwiliang). Petugas juga hanya datang mendata dan melihat kondisi rumah saya,” ujarnya.

Muis dan puluhan warga yang dampak bencana lainnya berharap uluran tangan dari semua kalangan. Ia pun mengapresiasi banyaknya relawan dan tim gabungan yang sudah berusaha menembus wilayahnya meski harus berjalan kaki sepanjang 8 kilo meter.

“Beda waktu zamannya ada ibu Ade Yasin, semua serba cepat dan bantuanpun cepat sampai kepada kami saat kejadian tahun 2022 lalu. Di sini, baru hari keenam kami bisa kembali menikmati listrik, dan hari keempat baru dapat bantuan sembako, itupun relawan yang jalan kaki bawa bala bantuan,” tandas Muis.

Baca juga  Perketat Pengawasan Area Wisata, Satpol PP Parung Gencar Patroli

Muis berharap Pemerintah Kabupaten Bogor segera memaksimalkan bantuan ke wilayah hulu, karena dampak longsor dan banjir sepekan yang lalu diawali dari kawasan mereka yang tak kalah rusaknya dengan wilayah hilir. “Mungkin karena jalan terputus jadi banyak yang tidak tahu kondisi di wilayah kami,” kata warga lainnya.

Di tiga desa yang menempati kawasan hulu, tercatat ada puluhan rumah rusak berat, ratusan kepala keluarga yang kini mengungsi ke sanak keluarga mereka. Hingga kini, petugas gabungan masih melakukan penghitungan kerusakan dan korban bencana banjir bandang dan longsor di wilayah itu.

Duka mendalam masih menyelimuti korban terdampak banjir bandang dan longsor di Cianten, Leuwiliang dan sejumlah Desa di Pamijahan Kabupaten Bogor. Sementara itu petugas gabungan terus bergerak merehabilitasi dampak kerusakan yang ditimbulkan.

Namun, sepekan setelah Rabu (22/6/2022) sore itu, penanganan bencana masih dinilai lamban oleh masyarakat, terutama warga yang terisolir. Di kawasan Cianten, tepatnya di Kampung Babakan Pematang, warganya masih menantikan bantuan logistik.

Baca juga  Ada Parkir Liar di Depan Pasar Ciawi

Mereka terkepung longsoran, akses jalannya terputus dan barang berharganya entah kemana. Beragam cerita pilu pun bertebaran di lokasi. Hingga kini, mereka tetap menanti uluran tangan semua kalangan. Terutama asupan susu bayi kisaran umur 1 sampai dengan 3 tahun.

Sebagai informasi cepatnya penanganan bencana alam saat Ade Yasin menjabat yakni saat terjadi bencana banjir bandang Gunung Mas bulan Januari 2021. Bahkan saat itu, bantuan untuk para korban bencana bisa dikatakan lebih dari cukup.

Kepala BPBD Kabupaten Bogor Yani Hasan mengimbau agar bantuan jangan lagi ke posko terpadu, tetapi bisa disalurkan ke Kantor Kecamatan Cisarua atau  Kantor BPBD di Cibinong.

“Karena di posko bantuan terpadu sudah penuh dengan makanan dan lainnya. Jadi kita posisikan Kantor Kecamatan Cisarua dan Kantor BPBD menjadi lokasi penerimaan bantuan,” ujar Yani Hasan, Kamis (21/1/2021). [] Hari

Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top