Komunikasi Lintas Budaya Antara Suku Baduy Dengan Wisatawan
Oleh Siti Rohmatullaela
(Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis,
Prodi S1 Akuntansi, Universitas Pamulang)
BOGOR-KITA.com, PAMULANG – Indonesia merupakan negara yang mempunyai banyak keragaman budaya termasuk pada keragaman suku-suku pedalaman yang dimana suku pedalaman tersebut masih kuat memegang teguh nilai – nilai kebudayaan tradisional yang dimiliki dan diyakininya. Dengan salah satu yang menarik perhatian dan banyak dikunjungi oleh para wisatawan yaitu suku baduy yang terletak di kaki pegunungan Desa Kanekes, Wilayah Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. Suku Baduy merupakan salah satu suku adat tradisional yang masih kuat dengan nilai adat istiadat dan kebudayaan tradisional, di tengah – tengah kemajuan kebudayaan peradaban di sekitarnya.
Pada zaman yang serba berteknologi hingga saat ini mayoritas masyarakat suku Baduy masih mengusahakan tetap bertahan hidup dalam kedesederhanaannya yang di tengah kuat arus modernisasi dari segala segi manapun. Bagi masyarakat suku Baduy kesederhanaan bukan termasuk kekurangan ataupun ketidakmampuan, tetapi termasuk dalam arti kebahagiaan dalam hidup yang sesungguhnya.
Dari kesederhanaan nilai adat istiadat dan kebudayaan tradisional dari suku Baduy menjadi daya tarik para wisatawan yang berdatangan berkunjung ke tempat wisata yang ada di Baduy. Rata – rata yang berkunjung di Baduy yaitu para wisatawan dari pelajar sekolah SMA, mahasiswa maupun masyarakat luar yang memiliki latar belakang kebudayaan berbeda yang ada di suku Baduy, untuk menyempatkan waktunya untuk berkunjung ke Baduy. Dengan kunjungannya tersebut terjadilah komunikasi antara wisatawan dengan masyarakat suku Baduy.
Sambutan Para Wisatawan Dengan Baik Oleh Masyarakat Suku Baduy
Pada saat wisatawan berkunjung, Mayoritas masyarakat suku Baduy menyambut para wisatawan dengan baik ke dalam lingkungan suku Baduy. Dalam pertemuan antara wisatawan dan masyarakat suku Baduy terjalinlah komunikasi antar lintas budaya, sehingga wisatawan dan masyarakat suku Baduy saling bertukar informasi tentang kebudayaannya masing – masing. Sebagaimana komunikasi bisa dilakukan oleh individu yang berasal dari latar belakangnya kebudayaan yang berbeda, dari bedanya kebudayaan tersebut merupakan bagian dari komunikasi antar lintas budaya. Wisatawan yang mengunjungi masyarakat suku Baduy terjalinlah interaksi dengan masyarakat suku Baduy dengan berbicara antar individu maupun antar kelompok, yang kemudian terjalinlah komunikasi menjadi pertukaran informasi tentang kebudayaannya.
Dengan saling berinteraksi melalui komunikasi antar individu maupun antar kelompok, Masyarakat suku Baduy mengetahui perkembangan yang ada di dunia luar wilayahnya. Sebagai hasil dalam interaksi komunikasi tersebut masyarakat suku Baduy jadi mengetahui tentang modernisasi dan berbagai teknologi yang berkembang.
Informasi yang telah disampaikan oleh wisatawan kepada masyarakat adat suku Baduy. Bawassannya mayoritas masyarakat suku Baduy telah kuat dalam mengikuti adat istiadat dari turun – menurun, namun bukan berarti masyarakat suku Baduy mengikuti dunia luar lama sekali. Sebab hidup dengan kesederhanaannya, masyarakat suku Baduy menolak dengan adanya modernisasi yang menggunakan sarana transportasi teknologi moderen seperti kendaraan ( motor, atau mobil ), tidak menggunakan listrik alat penerang ( lampu ), serta tidak menggunakan alat teknologi komunikasi ( telepon ). Karena dengan mengikuti perubahan terhadap modernisasi dalam perubahan suku Baduy akan ketakutan adanya kerusakan alam yang sudah alami dalam lingkungan yang ada di suku Baduy.
Ada penyampaian adat budaya suku Baduy, yang tradisinya masih kental dalam kehidupan masyarakat Baduy. Ada 3 hal yang disampaikan oleh adat budaya dalam kehidupan masyarakat suku Baduy, yaitu hidup dengan kesederhanaan, bersahabat dengan alam yang sangat alami, serta hidup kemandirian. Dalam hidup dengan kesederhanaan itulah yang sudah melekat dalam kehidupan masyarakat suku Baduy.
Di Dalam Suku Baduy Masih Ada Dua Suku yang Berbeda
Ternyata di dalam Suku Baduy masih mempunyai suku yang bebeda, suku Baduy tersebutlah telah terbagi dua yaitu suku Baduy Luar dan suku Baduy Dalam yang merupakan dari masyarakat suku Baduy yang asli bertugas melestarikan nilai adat dan kebudayaan suku Baduy dengan segala menjalankan aturan serta amanat dari leluhurnya. Dalam menjalankan kehiduppannya mayoritas masyarakat suku Baduy di atur dalam hukum adat yang tidak tertulis. Peraturan pada suku Baduy luar dan suku Baduy dalam sangat berbeda. Pada suku Baduy luar sudah mendapatkan kelonggaran dalam peraturan adanya modernisasi, namun bukan berarti suku Baduy luar boleh menjalani kehidupan dengan bebas, sedangkan suku Baduy dalam sangat ketat dalam melaksanakan segala amanat dan aturan dari zaman leleuhurnya.
Jadi dengan pertukaran informasi melalui komunikasi suku Baduy dengan wisatawan tau bahwa suku Baduy merupakan suku budaya yang turun – menurun dari genegrasi ke generasi dari leluhurnya. Sama dengan halnya pada masyarakat suku Baduy yang mewariskan kebudayaan mereka kepada generasi mereka yang mengenai ikatan yang kuat dengan serba alam, sehingga masyarakat suku Baduy dapat berkomunikasi dengan alam yang alami serta mengetahui gejala alam yang sudah terjadi. Suku Baduy yang terbagi dua mengetahui simbol – simbol dari perbedaan kedua suku Baduy tersebut, terlihat dari suku Baduy luar yang memiliki simbol mengenakan pakaian yang serba hitam – hitam dan sudah dapat kelonggoran dalam kehidupan modernisasi, namun bukan berarti suku Baduy luar boleh menjalani kehidupan dengan bebas, sedangkan suku Baduy dalam memiliki simbol dengan mengenakan pakaian putih – putih dan sangat ketat dalam menjalankan segala kehiduppannya dengan penuh aturan dari zaman leluhur.
Kepada para wisatawan, masyarakat suku Baduy membutuhkan penyesuaian sebelum berkomunikasi karna memerlukan beradaptasi ke tempat wisata yang ada di Baduy. Karena banyak orang wisatawan yang berkunjung dengan membawakan kebudayaannya masing – masing. Maka masyarakat suku Baduy memilki tindakan dalam menjecagah agar budayanyatidak dirusak oleh para wisatawan yang berkunjung. Dengan terjalinkan komunikasi dengan bebagi informasi suku Baduy menolak dengan adanya modernisasi takut dikhawatirkan adanya kerusakan alam yang sudah di jaga oleh masyarakat suku Baduy tersebut.
Informasi yang dapat dalam berkomunikasi dengan masyarakat suku Baduy. Dengan menjalankan aktivitasnya di kehidupan sehari – hari. Maka masyarakat suku Baduy masih kental dengan nilai – nilai adat istiadat dan kebudayaannya, dengan memiliki kepercayaan, nilai dan perilaku yang telah ada pada zaman leluhurnya.