Game Militer
BOGOR-KITA.com – Banyak anak Indonesia belum kenal dunia kemiliteran Tanah Air. Permainan matematika ini dapat menjadi alternatif memperkenalkan seluk beluk Tentara Nasional Indoneisa (TNI). Permainan matematika militer serupa dengan permainan ular tangga. Bedanya, permainan dengan maksimal empat pemain ini, dipenuhi istilah kemiliteran, seperti pangkat dalam TNI, alat utama sistem pertahanan (alutsista) hingga berbagai macam senjata.
Presiden Direktur Klinik Pendidikan MIPA (KMP), Ridwan Hasan Saputra sebagai pencipta permainan ini mengatakan, setiap pemain bisa memilih angkatan TNI yang diinginkan, seperti TNI Angkatan Darat (AD), TNI Angkatan Laut (AL), TNI Angkatan Udara (AU) serta Mabes TNI.
"Dalam permainan ada kolom tamtama, bintara dan perwira. Setiap mendapatkan dua pangkat, pemain akan berpindah," ujar Ridwan, di Bogor, Minggu (16/11).
Ridwan membeberkan, setiap pemain mengocok dadu dan maju mengikuti urutan angka. Dalam permainan, ada berbagai tanda gambar alutsista yang memiliki aturan-aturan khusus. Para pemain harus mengikuti aturan tersebut dan berlomba menuju garis terakhir.
"Para pemain akan mendapatkan delapan tanda pangkat hingga ke pangkat perwira tinggi. Pemenangnya adalah pemain yang pertama meraih pangkat tertinggi," tambahnya.
Selain penuh dengan istilah TNI, permainan ini juga memperkenalkan anak dengan bilangan-bilangan ganjil, genap, primer dan kuadrat. Jika sering memainkan permainan matematika militer ini, maka anak-anak akan hafal dengan istilah dalam TNI. Diharapkan, permainan ini juga menimbulkan kecintaan terhadap TNI dan keinginan menjadi seorang prajurit TNI.
"Sebelumnya kami sosialisasi terlebih dahulu ke sekolah-sekolah di Kota Bogor dan diajarkan kepada para guru dan murid. Permainan ini bisa dikembangan dengan institusi lain. Kami juga sudah menyiapkan permainan matematika lalulintas, yang akan membantu anak-anak mengenali rambu-rambu lalu lintas," tutur Ridwan.
Komandan Kodim 0606/ Kota Bogor, Letkol ARH Rachmat Santoso mengatakan, diskusi pembuatan permainan mencapai waktu dua bulan. Menurutnya, permainan matematika militer sesuai dengan kemanunggalan TNI yang terbentuk dalam komunikasi sosial kreatif melalui permainan matematika untuk anak.
"Diharapkan orangtua juga ikut bermain bersama anak sehingga menciptakan hubungan harmonis. Sebab, sebuah keluarga yang harmonis akan menciptakan kondisi lingkungan yang baik sehingga turut menciptakan pertahanan negara yang kuat," imbuhnya.[] Harian PAKAR/Admin