Kota Bogor

Jenazah Tertukar, Ketua DPRD Minta RSUD Kota Bogor Perkuat SOP

atang
Ketua DPRD Kota Bogor Atang Trisnanto

BOGOR-KITA.com, BOGOR – Ketua DPRD Kota Bogor Atang Trisnanto angkat bicara berkaitan dengan dugaan jenazah tertukar di RSUD Kota Bogor.

Menurut Atang RSUD Kota Bogor harus memperkuat Standar Operasional Prosedur (SOP), karena tingginya tingkat penyebaran Covid-19 di Kota Bogor dan semakin penuhnya ruang isolasi perawatan memang bisa dipahami bahwa tenaga kesehatan (nakes) semakin lelah dan semakin berat beban kerjanya.

“Meski beban kerja nakes semakin berat, tapi SOP tetap harus dijalankan, termasuk kegiatan di luar aktivitas penanganan medis. Kejadian diduga tertukarnya jenazah berarti menjadi warning agar SOP tetap harus jalan,” kata Atang, Senin (4/1/2021) malam.

Atang mengatakan, mengingat kewaspadaan terhadap covid ini tetap harus tinggi, maka alur penanganan di luar aktivitas medis juga tetap harus ketat. Pembagian kerja agar lebih proporsional sesuai tupoksi masing-masing.

Baca juga  Kebakaran di Tajur Diduga Gegara Puntung Rokok

“Kami melihat bahwa perlu diambil langkah-langkah khusus untuk mengurangi beban kerja yang sudah terlalu berat bagi nakes. Penambahan jumlah nakes merupakan hal yang tidak bisa ditawar lagi,” tegasnya.

Namun, lanjut Atang, jika kesulitan SDM kesehatan karena terbatasnya jumlah di lapangan, RSUD maupun Dinas Kesehatan (Dinkes) bisa melakukan kerjasama dengan perguruan tinggi atau sekolah tinggi di bidang kesehatan.

Karena, tambah Atang Surat Edaran terbaru dari Menkes sudah mengatur hal tersebut, yaitu SE No HK. 02.01/Menkes/4394/2020 tentang Registrasi dan Perizinan Tenaga Kesehatan di Masa Pandemi Covid19.

“Mudah-mudahan bisa menjadi salah satu upaya alternatif untuk menambah kekurangan tenaga kesehatan dan menambah darah segar baru di tengah beratnya beban para nakes yang eksisting saat ini,” tandasnya.

Baca juga  Bima Arya : Penting Ketahui Arah Pembangunan Kota  

Sebelumnya, Direktur Utama RSUD Kota Bogor, dr Ilham Chaidir menegaskan jenazah positif Covid di RSUD bukan tertukar.

“Kalau tertukar jika sudah keluar dari RSUD, ini masih di kamar jenazah. Jadi tidak tertukar ya,” ucap dr. Ilham

Ia mengaku saat  tim jenazah masuk ke ruang Batutulis untuk mengambil jenazah, waktu itu perawat sedang ganti shift, sehingga tidak temukan 1 orang perawat di ruang Batutulis,  maka tim jenazah kesulitan untuk mencari dimana jenazah berada, sedangkan keluarga almarhumah sudah meminta untuk segera diambil.

“Akhirnya tim jenazah mencari sendiri jenazah tersebut, dan membawa ke kamar jenazah, tapi ternyata ada 2 pasien yang meninggal di ruang Batutulis dan tim jenazah belum terinfokan, dan kebetulan  sama-sama perempuan, waktu itu keluarga Almarhumah jenazah W meminta untuk melihat dan memfoto dari jauh jenazah wajah ibunya , pada saat itu lah keluarga mengetahui bahwa yang diambil bukan jenazah Almarhumah melainkan orang lain,” jelasnya. [] Ricky

Baca juga  Dorong Kurikulum Jaminan Sosial di Pendidikan Menengah dan Tinggi, Dua BPJS Bersinergi Gelar Webinar
Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top