BOGOR-KITA.com, RUMPIN – Masyarakat Kampung Cibodas Lebak, Desa Cibodas Kecamatan Rumpin tampak bahagia setelah jembatan penghubung antar-kampung yang ambruk beberapa waktu lalu, saat ini telah selesai diperbaiki dengan menggunakan jembatan sementara Bailey berbahan dasar baja.
Yahdi (43) tokoh masyarakat sekaligus staf Desa Cibodas mengatakan, masyarakat di wilayahnya berterima kasih atas selesainya pembangunan jembatan tersebut. Saat ini, menurutnya, aktifitas warga kembali berjalan normal dan nyaman. “Jembatan ini merupakan akses penting untuk aktivitas warga, seperti sekolah, bertani, berdagang dan lalu lalang kendaraan,” ungkap Yahdi, Selasa (17/3/2020).
Zaitun Nur Azizah, Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Infrastruktur Jalan dan Jembatan wilayah Leuwiliang membenarkan bahwa proses pengerjaan Jembatan Bailey di Desa Cibodas telah rampung. Dia menjelaskan, jembatan memiliki panjang 21 meter dan lebar 4 meter, dikerjakan oleh petugas UPT Peralatan dan Perbengkelan serta UPT Jajem Dinas PUPR bersama Pemerintah Kecamatan dan Desa. “Sudah selesai beberapa hari lalu. Semoga bermanfaat buat masyarakat.” ujar Nur, sapaan akrabnya.
Camat Rumpin Rusliandy, juga menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Pemkab Bogor dan semua pihak yang telah bekerja cepat menyelesaikan pembangunan jembatan sementara Bailey di kampung Cibodas tersebut. Menurutnya, dengan selesainya pembangunan jembatan itu, maka warga masyarakat dapat beraktivitas kembali secara lancar dalam segala bidang. “Kami juga terus berusaha mengajukan usulan perbaikan sarana infrastruktur jalan dan jembatan lainnya yang harus diperbaiki, di antaranya Jembatan Paranje,” ungkapnya.
Sementara wakil rakyat dari Kecamatan Rumpin Daen Nuhdiana mengatakan, bersyukur infrastuktur jembatan yang menjadi kebutuhan akses warga Kampung Cibodas telah selesai dibangun. Politisi Hanura dan anggota Komisi IV ini mengatakan, akan terus mengawal usulan perbaikan Jembatan Paranje yang merupakan salah satu akses utama di Kecamatan Rumpin. Dia mengungkapkan, usulan perbaikan jembatan Paranje tinggal menunggu proses lelang. “Saya selalu monitoring ke Dinas PUPR. Saya harap proses lelang segera dilaksanakan pada awal tahun ini, agar tidak terjadi gagal lelang atau lainya,” pungkasnya. [] Fahry
