Kota Bogor

Jelang PTM, Orang Tua Murid Sampaikan Kekhawatiran Covid-19 ke DPRD Kota Bogor

Komisi IV DPRD Kota Bogor terima perwakilan orang tua murid

BOGOR-KITA.com, BOGOR – Menjelang dimulainya sistem pembelajaran tatap muka (PTM) di Kota Bogor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bogor dikunjungi sejumlah orang tua murid.

Kedatangan orang tua murid tersebut untuk meminta kepastian kepada DPRD terkait keamanan kegiatan PTM nanti.

Kedatangan orang tua murid ini, diterima oleh Ketua Komisi IV DPRD Kota Bogor Said Muhamad Mohan, Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kota Bogor Ence Setiawan dan anggota Komisi IV Endah Purwanti, Devie Prihartini Sultani serta Achmad Rifki Alaydrus.

Ketua Komisi IV DPRD Kita Bogor, Said Muhamad Mohan mengungkapkan, orang tua murid dari SMP Negeri 1 Kota Bogor mengkhawatirkan bagaimana jika anaknya terpapar Covid-19 di sekolah nanti. Selain itu, perwakilan orang tua murid juga menanyakan bagaimana mekanisme penanganan kasus di sekolah.

Baca juga  Dandim 0606 dan Pemkot Bogor Samakan Persepsi Untuk Swasembada Pangan

“Saya jelaskan, nantinya jika ada kasus positif maka akan langsung ditangani oleh Dinkes melalui Puskesmas terdekat. Namun hal tersebut tidak dijelaskan oleh pihak sekolah kepada orang tua murid saat sosialisasi PTM, untuk itu, komisi IV jelaskan kembali,” ucap Mohan, Kamis (10/6/2021).

Mohan mengatakan, bahwa orang tua juga murid masih khawatir terhadap penerapan protokol kesehatan (prokes) sebelum masuk sekolah. Para orang tua murid menyarankan agar dilakukan rapid tes agar tidak terjadi penularan di sekolah.

Karena, menurutnya saat ini kasus orang tanpa gejala (OTG) masih menjadi momok bagi para orang tua yang khawatir anaknya terpapar dari siswa lain yang tidak ketahuan membawa virus.

Baca juga  Terima Aksi Demonstrasi Mahasiswa, DPRD Kota Bogor Perjuangkan Aspirasi

“Saya sempat sampaikan hal itu ke Kadisdik, bagaimana kalau dilakukan rapid test terlebih dahulu. Tapi Kadisdik sudah komunikasi dengan Kadinkes, hal itu tidak memungkinkan karena berapa banyak alat rapid test yang dibutuhkan, sedangkan saat pulang kalau mau fair ya harus di rapid lagi. Nah itu memang kekhatwatiran terutama yang OTG yang tidak terdeteksi dengan thermo gun itu bisa saja menjadikan klaster baru,” tandasnya. [] Ricky

Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top