BOGOR-KITA.com, BOGOR – Pada masa pandemi covid-19 ini banyak Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang mengalami penurunan penjualan atau bahkan menutup usahanya. Kondisi tersebut menggerakkan Himpunan Mahasiswa Vokasi Pangan dan Gizi (Himavopagi) Sekolah Vokasi, IPB University untuk membantu UMKM agar bangkit dari keterpurukan ini dengan mengadakan Pameran Inovasi Pangan 2.0. Acara pameran ini diikuti oleh 40 UMKM yang mendapatkan kesempatan untuk melakukan promosi secara daring. Selain pameran, kegiatan ini juga diisi talkshow dengan tema “Adaptasi Normal Baru untuk Menjawab Tantangan Keamanan Pangan Usaha Menengah di Indonesia”.
Talkshow yang digelar Minggu (4/10/2020) ini untuk memberikan wawasan dan memberikan wadah dialog kepada UMKM dan masyarakat luas tentang keamanan produk UMKM dari mulai produksi, pemasaran dan distribusi serta penanganan produk di tangan konsumen.
Dalam kegiatan ini, Himavopagi mengundang R Meidi Sandora, SPt, MSc, MSe, Kepala Bidang UKM Dinas Koperasi dan UKM Kota Bogor yang menyampaikan materi tentang strategi UMKM untuk bangkit pada masa pandemi.
“Pandemi covid-19 memberikan efek domino pada aspek kesehatan, ekonomi, sosial dan keuangan. Dampak pandemi pada UMKM adalah penjualan/permintaan menurun, sulitnya bahan baku, produksi dan distribusi terhambat serta permodalan terganggu. Untuk menghadapi dampak tersebut, UMKM harus pandai mengambil peluang dengan digitalisi pemasaran, adaptasi terhadap market, bisnis kebutuhan sehari-hari, bisnis alat kesehatan dan bisnis makanan dan minuman kesehatan,” katanya dalam rilis IPB University kepada BOGOR-KITA.com, Rabu (7/10/2020) .
Menurutnya strategi agar UMKM tetap bertahan pada era new normal adalah mengubah target pasar, melakukan adaptasi produk, meningkatkan jejaring bisnis, meningkatkan pengetahuan/wawasan, meningkatkan kualitas dan keamanan produk, menjaga cash flow bisnis, menemukan peluang baru dan meningkatkan digitalisasi pemasaran.
Sedang dalam sambutannya, Dekan Sekolah Vokasi IPB University, Dr Arief Darjanto memaparkan materi yang relevan dengan peringatan hari Keamanan Pangan Sedunia (Food Safety Day).
“Food safety merupakan salah satu pilar Ketahanan Pangan. Pandemi mengingatkan kepada semua orang untuk menjaga kesehatan melalui praktik protokol kesehatan dan konsumsi pangan yang aman. Keberhasilan bisnis pangan ditentukan oleh praktik keamanan pangan dalam seluruh rantai pangan from farm to table. Keamanan pangan tidak hanya menjadi tanggungjawab produsen, tetapi juga seluruh masyarakat,” ujar Dr Arief. [] Hari