BOGOR-KITA.com – Enam orang pendaftar calon Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bogor dinilai sudah memenuhi batas minimal kuota untuk diselenggarakannya tes lelang jabatan terbuka atau open bidding.
Hal itu diungkap Kepala Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Dadang Irfan, Kamis (28/3/2019). “Secara aturan mereka berenam itu sudah siap untuk berkompetisi karena kuota sudah memenuhi batas minimal yakni 3 orang,” kata Dadang.
Enam orang tersebut meliputi Deni Ardiana Kepala DPMD, Joko Pitoyo Kepala DPMPTSP, Soebiantoro Kepala Dinas Arsip, Luthfie Syam Kepala Disdik, Syarifah Sofiah Kepala Bappedalitbang dan Burhanudin Asisten Pemerintahan dan Kesra Kabupaten Bogor.
Keenamnya telah mengikuti tes kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cibinong pada Rabu (27/3/2019). Mereka menjalani tese tersebut selama dua jam mulai dari pukul 07.00 hingga 09.00 WIB pagi.
Tes kesehatan tersebut meliputi tes narkoba, darah dan rontgen setiap calon. “Pengumuman hasil tes kesehatannya itu sekitar satu minggu pasca di tes. Setelah hasil keluar, mereka nanti akan langsung menjalani tes open bidding pada tanggal 5 April nanti,” ungkap Dadang.
Meski begitu, Dadang mengaku pendaftaran calon Sekda Kabupaten Bogor masih sangat terbuka bagi peserta lainnya, terlebih ini dibuka se-Jawa Barat.
“Minimal itu pejabat tinggi pratama, esselon II selevel kepala SKPD. Lalu, mereka sudah mengikuti PIM 2 dan usia tidak lebih dari 56 tahun saat pelantikan nanti,” ungkap Dadang.
Tahapan terakhir dari jumlah calon yang mendaftarkan diri dan berhasil masuk tahapan open bidding tanggal 5 April nanti, itu akan mengerucut menjadi tiga orang terbaik berdasarkan hasil dari paniti seleksi yang didatangkan dari luar Kabupaten Bogor.
“Nanti 3 yang mengerucut itu akan dipilih Bupati Bogor. Sebagai pemegang hak preogratif, bupati akan menentukan siapa yang dianggap cocok untuk menjadi sekda di antara ketiganya,” jelas Dadang.
Sebelumnya, Bupati Bogor Ade Yasin mengaku tidak memiliki kriteria khusus dalam menentukan siapa Sekda Kabupaten Bogor yang akan membantunya nanti. “Yang penting bagi saya adalah yang bisa bekerjasama, karena sekda itu motor. Sekda berada di tataran koordinasi, sedangkan bupati di tataran kebijakan. Maka sekda harus bisa bekerjasama dengan saya,” tegas Ade Yasin.
Terkait nama-nama yang muncul, Ade Yasin mengatakan, keenam orang yang telah mendaftar tersebut memiliki kualitas yang mumpuni, meski bisa juga dari luar Pemkab Bogor.
“Saya kira semuanya memenuhi syarat. Jadi kalau potensi yang ada di Kabupaten Bogor itu bagus, kenapa harus dari luar. Tinggal menunggu saja nanti peniliaian dari saya,” ungkapnya. [] Admin/Pkr