Kab. Bogor

Imbauan Kadinkes Bogor Terkait Hepatitis Akut Misterius

Ilustrasi/Istimewa

BOGOR-KITA.com, CIBINONG – Pembelajaran Tatap Muka (PTM) sudah kembali dimulai di tengah ramainya pemberitaan hepatitis akut misterius. Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor memprediksi kasus dugaan adanya hepatitis akut misterius, untuk itu menyarankan sekolah agar memperketat aturan protokol kesehatan (Prokes) pada Pembelajaran Tatap Muka (PTM) layaknya kasus Covid-19.

“Untuk mencegahnya tetap harus memperhatikan dan memperketat prokes, seperti cuci tangan dan pakai handsanitizer,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor, Mike Kaltarina, Selasa (17/5/2022).

Dinkes Kabupaten Bogor  telah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan (Disdik) untuk mengantisipasi adanya kasus hepatitis akut misterius pada anak sekolah.

“Kami juga berkoordinasi dengan Disdik, ketika nanti anak-anak  sekolah, agar berhati-hati saat jajan dan cuci tangan sebelum makan,” katanya.

Baca juga  Vinuscare Buka Kesempatan Kuliah Gratis 100 Orang

Selain itu, anak anak sekolah diimbau agar membawa makanan dari rumah atau bekal saat sekolah tatap muka.

Mike menambahkan, saat ini belum ada laporan terkait hepatitis akut misterius ditemukan di Kabupaten Bogor.

” Kami belum menerima laporan adanya kasus hepatitis akut di Kabupaten Bogor berdasarkan penemuan di Amerika namanya Adenovirus tipe 41F dan di Kabupaten Bogor sampai saat ini belum ada yang melaporkan,” tambahnya.

Untuk ciri pasien mengidap Adenovirus ini, kata Mike adalah pasien negatif terhadap virus hepatitis A, B, C, D, atau E, dan dengan kadar enzim transaminase lebih dari 500 unit per liter.

“Pokoknya kalau di atas 500 bukan hepatitis A sampai E, tapi kita curiga Adenovirus,” ujarnya.

Baca juga  Warga Pancawati Caringin Tanam Pohon Pisang Di Jalan Rusak

Selain itu, ciri lainnya ditunjukkan oleh mata, kuku hingga kulit yang terlihat kekuningan. Gejalanya seperti hepatitis biasa, seperti mual, muntah, diare, dan demam ringan.

Hepatitis akut bisa terjadi ketika seorang anak tidak memperhatikan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).

“Kita lihat dari faktor lingkungan,  mungkin makanan yang tidak sehat dan tidak bersih. Makanya kita harus PHBS. Cuci tangan sebelum makan dan pilih makanan sehat,”pungkasnya [] Sandi.

Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top