BOGOR-KITA.com, KARAWANG – Beredar video ketua umum organisasi Indonesia Mercusuar Dunia (IMD), berpakaian seragam Aparatur Sipik Negara (ASN) diduga merupakan ASN Pemkab Karawang. Dalam video berdurasi 14 menit dia bernama Juanda mengaku sebagai Ketua Umum Indonesia Mercusuar Dunia yang tersebar diseluruh Indonesia.
Dalam video tersebut , dia mengaku kuasa oleh Presiden King of The King , sebagai Ketua Umum IMD yang mempunyai dana sekitar ribuan trilyun untuk membayar hutang Pemerintah Indonesia,karena IMD merupakan lembaga keuangan King of The King yang konon bersumber dari bank Swiss.
“Saya Juanda mengemban tugas dari bank Dunia, bank INF ,King of The King ana aset amanah dari bank Swiss ke Indonesia melalui bank seluruh Indonesia,” kata Juanda, ASN Pemda Karawang.
Sebagai Ketua Umum IMD merupakan lembaga keuangan tertinggi dunia, yaitu Bank UBS Union Bank Swiss, mengemban tugas untuk menyelesaikan utang negara karena IMD bukan lembaga yang dibentuk oleh pemerintahan Jokowi tetapi sebagai lembaga keuangan tinngi dunia yang diback up bank kordinat seluruh dunia .
“IMD berdiri bukan untuk makar tetapi untuk menutup utang Indonesia,”katanya.
Dia mengaku sebagai Ketua Umum IMD , merupakan sebagai amanah dari Pemimpin King of The King, sehingga Indonesia terselamatkan dari ancaman bahaya Asing dan aseng menuju mercusuar dunia.
Camat Kecamatan Banyusari, Iwan mengatakan ASN bernama Juanda yang beredar di medsos merupakan ASN di Kecamatan Banyusari sebagai Kasie Kesbangsos , setelah mutasi dari Kecamatan Lemah Abang Wadas sebagai Kasie Pemerintahan pada 7 Januari 2020.
“Benar itu sebagai ASN di Kantor Kecamatan Banyusari,” kata Iwan Ridwan F, Rabu (29/1/2020) saat dihubungi .
Selama bekerja sebagai ASN, tidak ada masalah karena aktif masuk kerja setiap hari, dan di lingkungan kerja tidak memperlihatkan adanya ajakan atau merugikan dengan mengajak menjadi anggota IMD.
“Selama bekerja tidak laporan masyarakat sekitar atau rekan kerja yang merasa dirugikan,” tegasnya.
Ormas Indonesia Mercusuar Dunia muncul pertama kali di Desa Sikapak Timur, Kota Pariaman. Lantaran dianggap meresahkan warga, kemunculannya langsung dihentikan pemerintah daerah setempat.
“Hal-hal seperti ini tidak boleh dibiarkan karena akan merugikan masyarakat,” kata Wali Kota Pariaman, Genius Umar .
Dalam aktivitasnya pihak Indonesia Mercusuar Indonesia mewajikan setiap anggota yang bergabung untuk membayar uang pendaftaran Rp1.750.000 per orang.
Dari hasil penelusuran, kata Genius, organisasi tersebut berpusat di Karawang, Jawa Barat, dan pimpinannya merupakan seorang aparatur sipil negara bernama Djuanda.
Sedangkan pimpinan dari ormas itu, lanjutnya bernama Ayattudin yang merupakan warga Desa Sikapak Timur, dan berdomisili di Padang Alai Kabupaten Padang Pariaman.
Pihaknya menyampaikan organisasi sejenis ini tidak terdaftar di Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Pariaman sehingga pihaknya membubarkan serta melepas spanduk yang telah terpasang.
“Untuk pengurusnya kami bina karena perbuatan mereka dapat merugikan masyarakat,” ujarnya.
Warga di daerah itu juga diminta wali kota untuk tidak mudah termakan bujuk rayu dengan diiming-imingi uang besar karena ini merupakan sebuah penipuan. [] Nandang