Hasil Evaluasi Pembangunan Kota Bogor, Proyek Strategis Diminta Tidak Terlambat
BOGOR-KITA.com, BOGOR – Bagian Administrasi Pembangunan (Adbang) Setda Kota Bogor mengungkap hasil evaluasi kinerja kegiatan pembangunan Kota Bogor pada triwulan pertama tahun 2024.
Menurut Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor, Syarifah Sofiah Dwikorawati, evaluasi tersebut melibatkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).
KPK RI menyampaikan perkembangan Monitoring Center for Prevention (MCP) Kota Bogor dan Survei Penilaian Integritas (SPI) sudah mencapai level 3, menunjukkan peningkatan dalam pencegahan korupsi.
Ia mengatakan, fokus utama tahun 2024 adalah menjamin penyerapan anggaran lebih baik daripada tahun sebelumnya. Tahun 2023 menetapkan 10 proyek strategis, termasuk lanjutan pembangunan Masjid Agung Al Isra dan GOM Indoor Selatan.
“Dalam pelaksanaan APBD, kami ingin meningkatkan penyerapan anggaran tahun 2024, terutama pada 10 proyek strategis. Kami berharap agar tidak ada keterlambatan seperti tahun sebelumnya,” ujar Sekda, Rabu (1/5/2024).
Ia menekankan pentingnya proyek strategis tahun ini tidak mengalami keterlambatan, mengingat tahun sebelumnya beberapa proyek tertunda hingga kontraktor mengalami kerugian besar akibat denda.
“Kami berharap pengerjaan proyek strategis dimulai lebih awal tahun ini. Pemenang tender diharapkan dapat menyelesaikan pekerjaan tepat waktu dengan modal yang memadai. Contohnya, proyek Masjid Agung Al Isra tahun lalu terlambat karena manajemen yang kurang baik dan kurangnya dana,” jelasnya.
Sementara, Kabag Adbang Setda Kota Bogor, Lia Kania Dewi, menjelaskan bahwa evaluasi kinerja kegiatan pembangunan pada triwulan pertama tahun 2024 menunjukkan peningkatan signifikan dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
“Pada triwulan pertama tahun 2024, realisasi belanja mencapai 19,86 persen, meningkat dari 16,08 persen pada periode yang sama di tahun 2023. Begitu juga dengan realisasi output yang meningkat dari 11,39 persen menjadi 17,36 persen,” jelas Lia.
Lia juga menyoroti peningkatan pendapatan daerah yang mencapai Rp720 miliar pada tahun 2024 dibandingkan dengan Rp603 miliar pada tahun sebelumnya di periode yang sama.
“Dari sisi pengadaan barang dan jasa, meskipun masih dalam proses, kami berharap semua kontrak ditandatangani pada bulan Mei 2024 agar kegiatan-kegiatan dapat dimulai tepat waktu,” ucapnya.
Selain itu, Lia menekankan pentingnya untuk tidak melebihi target atau lintas tahun dalam pelaksanaan pekerjaan, dengan mengajak semua pihak terlibat untuk terus mengawasi dan memastikan kinerja yang baik.
“Semoga di bulan Mei 2024 seluruhnya sudah menandatangani kontrak sehingga kegiatan-kegiatan bisa start seluruhnya di 1 Mei 2024,” katanya. [] Ricky