Hadiri Business Matching 2022 di Bali, Ade Yasin Dukung Program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri
BOGOR-KITA.com, BALI – Bupati Bogor, Ade Yasin menghadiri kegiatan Business Matching Belanja Produk Dalam Negeri tahun 2022, di Grand Ballroom Grand Hyatt, Nusa Dua, Bali yang digelar selama periode 22-25 Maret 2022. Ini bentuk dukungan Pemerintah Kabupaten Bogor mendorong program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) sebagai upaya meningkatkan utilisasi industri nasional.
Kegiatan Business Matching yang bertemakan Pengadaan Produk Dalam Negeri dan UMKM 2022 menghadirkan sekitar 1.000 peserta yang berasal dari perwakilan Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah, dan industri serta para pelaku UMKM.
Ade Yasin menjelaskan, “hari ini saya mengikuti kegiatan Business Matching mendorong program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) sebagai upaya meningkatkan utilisasi industri nasional. Kita bangga terhadap produk-produk Indonesia”.
“Pada kegiatan Business Matching ini ada hal-hal yang harus kita sesuaikan kaitan dengan kondisi pasca pandemi. Pemerintah daerah diwajibkan untuk mengangkat produk-produk UMKM dalam negeri dalam memenuhi kebutuhan di daerahnya,” jelas Ade Yasin.
Jadi, lanjut Ade Yasin, mengangkat produk UMKM dalam negeri melalui digitalisasi ataupun melalui sistem e-katalog, saya kira ini sangat baik sekali untuk sama-sama membuat bangsa ini semakin besar melalui Program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN).
“Kita harus bangga menjadi bangsa Indonesia yang besar, karena ternyata semua yang kita butuhkan ada di Indonesia,” tandas Bupati Bogor Ade Yasin.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan Business Matching ini merupakan upaya mendorong penggunaan produksi dalam negeri di kementerian dan lembaga, BUMN maupun pemerintah daerah.
“Ada beberapa penyebab belum optimalnya pemanfaatan produk dalam negeri. Pertama, ada kemungkinan memang yang memiliki proyek tidak mempunyai political will untuk hal itu. Kedua, pemilik program dan kegiatan tidak mengetahui bahwa barang-barang di wilayah kerjanya sudah bisa diproduksi di dalam negeri,” kata Agus Gumiwang.
Untuk itulah, lanjut Agus, Business Matching Belanja Produk Dalam Negeri 2022 menjadi kesempatan mendorong seluruh Kementerian/Lembaga, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Pemerintah Daerah (Pemda) mengetahui dan memaksimalkan penggunaan produksi dalam negeri.
“Saya berharap perhelatan ini secara cepat bisa menjawab tantangan itu dan memunculkan komitmen dari seluruh kementerian/lembaga, khususnya untuk 10 Kementerian/lembaga dengan anggaran terbesar, BUMN dan Pemda,” harap Agus Gumiwang.
Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) Abdullah Azwar Anaz yang turut hadir dalam acara ini menambahkan bahwa agar tujuan ini bisa berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan, maka perlu adanya kolaborasi antar kementerian/lembaga. Ada beberapa sektor yang saat ini sedang berjalan yaitu e-Katalog Nasional, e-Katalog Sektoral dan e-Katalog Lokal.
“Kalau dulu teman-teman Pemda susah untuk hidup atau menghidupkan e-Katalog Lokal karena syaratnya yang banyak, atas saran dari Presiden dan Kemenko Marves bahwa drop beberapa syarat ini, sehingga teman-teman daerah semua otomatis bisa mengelola e-Katalog Lokal. Dengan demikian, produk-produk lokal bisa dimasukan dalam e-Katalog Lokal, belanjanya dapat dimonitor oleh BPKP, Kemendagri dan LKPP,” jelasnya.
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menyebutkan, kita harus merealisasikan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (BBI) dengan langkah yang konkrit. Tidak hanya sebuah jargon bangga buatan Indonesia, tetapi meningkatkan pemanfaatan produksi dalam negeri. Langkah yang diambil adalah the biggest buyer atau pembeli terbesarnya adalah pemerintah.
“Langkah ini yang harus diikuti oleh para pemerintah, baik pusat maupun daerah untuk membelanjakan barang jasa dengan produk dalam negeri melalui e-katalog. Produk-produk dalam negeri dimasukkan ke dalam e- katalog,” sebut Tito.
Tito menambahkan, dengan adanya e-katalog ini akan jauh mereduksi potensi tindak pidana korupsi, dan tentu akan mendukung produksi dalam negeri termasuk UMKM, sehingga kita bisa meningkatkan produksi dalam negeri dengan the biggest buyer nya dari pemerintah.
Selanjutnya Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) yang juga selaku Ketua Tim Nasional P3DN, Luhut B. Pandjaitan menerangkan, mesti ada reform mengenai e-katalog karena kalau anggaran barang dan jasa kita belanjakan itu dalam negeri akan menciptakan dampak yang luar biasa.
“Saya pernah ditegur oleh Amerika melalui duta besarnya, yang menanyakan kenapa produk-produk kami dicabut dari e-katalog. Saya bilang kita ingin tingkatkan penggunaan produk dalam negeri,” terang Luhut.
Luhut melanjutkan, bangsa ini kalau ingin jadi bangsa maju jangan pernah mimpi, bangsa-bangsa maju mendorong negara berkembang menjadi negara maju. Kita sendiri yang harus bisa membuat menjadi negara maju. Saya percaya kalau kita bekerjasama tidak ada yang tidak bisa kita selesaikan.
“Dengan membeli dan menggunakan produk dalam negeri, tanpa sadar kita sudah membantu hidup orang banyak, membuat UMKM baru, menciptakan lapangan kerja baru di tempat masing-masing. Bekerjalah dengan hati, karena jika bekerja dengan hati maka kita sudah berkontribusi kepada negara tercinta ini,” papar Luhut B.Pandjaitan. [] Hari/Diskominfo Kabupaten Bogor