Kota Bogor

Hadapi Cuaca Ekstrim, Bima Pimpin Apel Kesiapsiagaan Bencana

BOGOR-KITA.com – Menghadapi cuaca ekstrim, Wali Kota Bogor Bima Arya memimpin Apel Kesiapsiagaan Bencana. Apel digelar di Plaza Balaikota Bogor, Jl.Juanda Kota Bogor, Selasa (15/11/2016). Apel diikuti Sekretaris Daerah Kota Bogor Ade Sarip Hidayat, para Kepala OPD, para Camat dan para Lurah se-Kota Bogor.

Dihadapan peserta apel, Bima Arya meminta agar semua aparatur di wilayah untuk terus meningkatkan koordinasi dan membangun komunikasi sehingga sigap dan tanggap bencana dapat dilakukan segera mungkin. “Sekali lagi saya tegaskan, cek kembali perlengkapan, peralatan dan sarana lainnya. Sharing infomasi dan cek titik koordinasi agar kita selalu siaga, waspada dan stand by jika ada ramalan maupun bencana,” kata Bima sebelum melaksanakan bebersih drainase di Jl.Pengadilan Bogor Tengah

Baca juga  Dibuka, Pendaftaran Peserta Pasanggiri Mojang Jajaka Kota Bogor 2020

Bagi para Camat dan Lurah, Bima mempersilahkan untuk melakukan normalisasi sederhana bersama warga sebagai tindakan pencegahan bencana. “Jika memerlukan alat-alat berat silakan untuk berkoordinasi dengan dinas terkait,” lanjutnya.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor Ganjar Gunawan dalam laporan menjelaskan pelaksanaan Apel Kesiapsiagaan Bencana merupakan langkah antisipasi bencana dan potensi bencana yang disebabkan tingginya curah hujan. “Hal ini berdasarkan prediksi BMKG yang menyatakan puncak curah hujan terjadi pada bulan November hingga Desember 2016,” terang Ganjar.

Ganjar menambahkan saat ini seluruh daerah di Jawa Barat sudah memasuki musim penghujan yang dibarengi peningkatan intensitas curah hujan beberapa bulan kedepan dan telah terjadi bencana banjir bandang dan tanah longsor dibeberapa wilayah di Jawa Barat meliputi Garut, Sumedang, Ciamis, Banjar, Pangandaran, Bandung, Cianjur dan Sukabumi.
Melalui pelaksanaan apel ini ditujukan untuk meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana melalui koordinasi antar stake holder kebencanaan, dinas dan instansi di lingkungan Kota Bogor, terutama bulan November dan Desember yang berpotensi bencana banjir dan longsor.

Baca juga  Kota Bogor Rayakan Raihan 5 Penghargaan Koperasi

Berdasarkan data laporan kejadian bencana dari Januari hingga Oktober 2016, telah terjadi bencana banjir sebanyak 20 kali, tanah longsor sebanyak 50 kali, kebakaran 55 kejadian, puting beliung 7 kali, pohon tumbang 29 kali dan rumah roboh 24 kejadian. “Adapun untuk titik rawan bencana di Kota Bogor, khususnya rawan banjir dan disertai tanah longsor terletak pada daerah aliran sungai ciliwung di Kecamatan Bogor Utara, Tanah Sareal dan Bogor Timur. Untuk daerah aliran sungai Cisadane ada Kecamatan Bogor Selatan, Bogor Tengah dan Bogor Barat,” tutur Ganjar.

Usai apel Bima bersama 200 personil gabungan yang terdiri dari kecamatan, kelurahan, Kepala OPD, Satpol PP, BPBD, Damkar, Bina Marga, DKP, Wasbangkim, Satuan TAGANA dan sukarela kebencanaan Kota Bogor langsung melakukan kegiatan bebersih di sepanjang jalan Pengadilan.[] Admin

Baca juga  Bima di Oxford University, Paparkan Strategi Entaskan Kemiskinan
Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top